Menko Airlangga Bertemu UNIDO, Sektor Industri Kunci Percepatan Pemulihan Ekonomi Dunia

Hila Bame

Thursday, 22-09-2022 | 19:00 pm

MDN
Menko Airlangga Bertemu UNIDO, Sektor Industri Kunci Percepatan Pemulihan Ekonomi Dunia

 


NUSA DUA, INAKORAN
 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto,  menekankan pentingnya sektor Industri agar menjadi perhatian bersama di forum G20.

Sektor industri menjadi penopang dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi, dan mendorong pembukaan lapangan kerja, serta mempengaruhi kedua sektor yang lain yaitu perdagangan dan investasi. pungkasnya pada acara Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TII – MM) yang berlangsung tanggal 21 – 23 September 2022 di Nusa Dua Bali.


Karena itu, di sela-sela pertemuan TII Ministerial Meeting tersebut, Menko Airlangga menyempatkan untuk menerima Direktur Jenderal UNIDO (United Nations on Industrial Development Organization) Mr. Gerd Muller pada pertemuan bilateral yang berlangsung selama hamper 1 jam di Nusa Dua, Bali.

 


Pada pertemuan bilateral tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah tengah serius mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) karena memiliki cost yang 
sangat kompetitif, yang sekaligus dapat menjaga baseload yang diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi, termasuk di sektor industri.


 

BACA: Pertemuan Airlangga-Prabowo Bisa jadi Langkah Awal Penjajakan Koalisi

 


Upaya tersebut sangat didukung dengan potensi energi alternatif, yang sumber energinya berupa renewable energy yang dimiliki oleh Indonesia, diantaranya energi surya (solar), energi air (hydropower), dan energi tenaga bayu.


Untuk itu, Indonesia terus menguatkan kerja sama bilateral dengan beberapa negara untuk dapat meningkatkan investasi di sektor tersebut dan mendorong penerapan EBT sebagai 
pengganti sumber energi berbasis fosil di Indonesia.

 


Pembahasan terkait pengembangan industri EBT ini juga menjadi bahasan dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dengan UNIDO.


Menko Airlangga dan Dirjen Gerd Müller dalam kesempatan tersebut menyepakati bahwa kedua belah pihak terus berkomitmen meningkatkan kerja sama industri melalui program yang telah dicanangkan. Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian. 

 

Batubara diganti dengan Energi Terbarukan

 

Pada kesempatan yang sama Menko Airlangga secara perlahan  pembangkit listrik berbasis batubara dan menggantinya dengan beberapa proyek energi terbarukan seperti cofiring batubara dengan amonia, pembangkit listrik panas bumi, floating solar panel, dan hydropower.
 


“Kami mengharapkan, dukungan dari UNIDO untuk Indonesia bisa terus berjalan, untuk percepatan transformasi energi hijau dan implementasi industry 4.0, serta peningkatan
kapasitas industri nasional agar Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar global,” ujar Menko Airlangga. 


Dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa Indonesia menyiapkan instrumen alternatif seperti blended finance, terutama skema pembiayaan 
dengan menampung dana dari filantropi atau swasta, serta dari berbagai lembaga pengelola dana multinasional ataupun perencanaan, seperti ADB atau World Bank, untuk membantu 
dukungan pembiayaan pada program-program ekonomi hijau.


Secara garis besar, kerja sama Indonesia – UNIDO Country Pragramme (IUCP) fokus pada empat area utama yakni penguatan akses pasar dan industrial competitiveness, energi bersih 
dan berkelanjutan, menjaga lingkungan, dan penguatan kerja sama dengan fokus kepada inovasi, digitalisasi dan industry 4.0.

Sebagai informasi, UNIDO merupakan salah satu pihak yang terus mengawal diskusi dalam G20 Trade, Industry, and Investment Working Group (TII – WG) sejak pertemuan putaran pertama, khususnya mengenai isu  sektor industri.


Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Gerd Müller menyampaikan bahwa UNIDO akan terus berkomitmen dalam mendukung Indonesia melalui program-program yang telah dicanangkan, 
termasuk pengembangan di sektor industri dan EBT. “UNIDO akan terus berkomitmen mendukung Indonesia melalui program-program yang telah dicanangkan,” kata Dirjen Gerd 
Müller. 


Dirjen Gerd Muller juga menyampaikan dukungannya untuk Presidensi Indonesia dalam KTT G20 pada November 2022 mendatang, dan menyampaikan juga usulan agar diwacanakan 
untuk mulai memikirkan perlunya African Union ikut bergabung menjadi Anggota G20, seperti European Union yang saat ini telah menjadi Anggota G20. 


Pertemuan tersebut juga membahas tentang COP 27. Terkait hal tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia memilih untuk lebih fokus pada upaya untuk mendorong 
realisasi dari berbagai komitmen yang telah direkomendasikan sebelumnya.

 

 

 

KOMENTAR