Menko Airlangga: Sektor Perdagangan, Investasi, dan Industri Merupakan Motor Penggerak Perekonomian 

Hila Bame

Thursday, 22-09-2022 | 16:18 pm

MDN
Menko Ekonomi, Airlangga Hartarto (Foto: Kantor Menko Ekonomi)

 

 

NUSA DUA, BALI- INAKORAN

Sektor perdagangan, investasi, dan industri merupakan motor penggerak perekonomian nasional suatu negara, termasuk dalam masa menghadapi kondisi pandemi Covid-19.

 Ketiga sektor ini juga berperan sangat penting untuk menguatkan fundamental perekonomian nasional.


Dalam Presidensi G20 tahun ini, pertemuan-pertemuan di tingkat Working Group (Trade, Investment and Industry Working Group) maupun di Tingkat Menteri (TII Ministerial 
Meeting) menjadi generator bagi negara-negara G20 untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang tepat dalam merespon dinamika global dan kesepakatan yang berimbang bagi 
negara-negara di seluruh kawasan.


 

BACA:  Menko Airlangga: Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berlanjut

 


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Trade, Investment, and Industry Miniterial Meeting di Nusa Dua Bali, Kamis (22/09), menyampaikan bahwa 
kemampuan industri menjadi unsur utama bagi ketahanan ekonomi sebuah negara di masa pandemi. 


Negara yang memiliki indeks kinerja industri yang sangat kompetitif menjadi negara yang lebih kompetitif dan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada di 
masa pandemi.


 Industri akan mendorong penciptaan lapangan kerja, dan memerlukan sektor perdagangan dalam distribusi, serta mendorong peningkatan investasi. 


“Oleh karena itu, G20 harus mendorong upaya peningkatan di sektor industri, perdagangan dan untuk lebih menarik investasi. 

Ini merupakan seruan bagi negara-negara G20 untuk bekerja sama lebih baik lagi dalam memberikan dukungan yang diperlukan guna mendorong 
aspek-aspek industri dan perdagangan yang mengadopsi teknologi, khususnya di negaranegara berkembang,” kata Menko Airlangga.


Selanjutnya, dalam pertemuan tersebut Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 juga telah mempercepat transformasi digital, termasuk perdagangan 
digital. 

Perkembangan perdagangan digital, yang meliputi pembayaran digital dan layanan pengiriman digital.


 Penjualan e-commerce ritel global pada tahun 2020 meningkat hampir 30% dari level tahun 2019. 

Pada tahun 2020, sekitar 24% perusahaan telah menerima pesanan secara online dan lebih dari 40% perusahaan melakukan pemesanan secara online.


Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah terus mengembangkan sistem teknologi dan informasi untuk mendukung proses supply chain.


 Dengan cara tersebut, Pemerintah dapat memantau pembaruan data dan memastikan bahwa informasi tersebut 
dapat diandalkan. 


Hal tersebut dilakukan seiring dengan upaya Pemerintah yang tengah memperkuat UMKM untuk menjadi nilai tambah bagi supply chain. 


Pemerintah terus berkomitmen menguatkan dan mendorong UMKM karena UMKM berkontribusi lebih dari 60% 
dari PDB nasional dengan penyerapan tenaga kerja yang paling tinggi.

“Indonesia sangat menghargai kontribusi dari UMKM. Oleh karena itu, Pemerintah terus meningkatkan ketahanan UMKM agar dapat terus beradaptasi menghadapi tantangantantangan ke depan. 


Saya percaya bahwa di banyak negara, UMKM menjadi salah satu sektor  paling rentan yang membutuhkan perhatian ekstra. Oleh karena itu, saya mendorong G20 
untuk menemukan rekomendasi guna meningkatkan ketahanan sektor ini, dan mendorong UMKM untuk menjadi bagian penting dari rantai nilai,” tegas Menko Airlangga.

Selanjutnya, Menko Airlangga kembali menekankan bahwa dalam Presidensi G20 tahun ini, Indonesia terus mendorong penguatan kerja sama antar negara-negara G20 dalam 
menetapkan arah strategis untuk memulihkan kepercayaan terhadap institusi global. 


Platform multilateral menjadi penting, sehingga pertemuan-pertemuan G20 didorong untuk dapat memberikan banyak pengayaan bagi anggota G20.


“Kita membutuhkan solusi global untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dunia saat ini.


Saya yakin bahwa mekanisme multilateral akan menjadi platform terbaik, di mana kita dapat menemukan solusi dan jawaban, yang mewakili kesatuan tujuan negara-negara di seluruh 
Kawasan dunia,” pungkas Menko Airlangga.

 

KOMENTAR