Menteri Basuki Tandatangani 7 Prasasti Infrastruktur di Sulsel

Sifi Masdi

Wednesday, 24-11-2021 | 16:42 pm

MDN
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Menandatangai tujuh prasasti infrastruktur di Makassar (dok:pupr]

 

 

Makassar, Inako

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menandatangani 7  prasasti tanda selesainya pembangunan infrastruktur di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (22/11/2021).

BACA JUGA: Senator Papua Barat: 6 TKA Ilegal di Waropen, Filep Minta Usut Tuntas

Tujuh infrastruktur  itu adalah Gedung Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar, Gedung Kuliah Politeknik Pertanian Pangkajene dan Kepulauan, Pondok Pesantren Modern dan Pendidikan Alquran IMMIM, Gedung Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jalan Tol Layang A.P Pettarani, Kolam Regulasi Nipa-Nipa serta Bendungan Karalloe sendiri.

 

"Penandatangan prasasti ini bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas infrastruktur yang sudah selesai dibangun, di mana tertera pula nama kontraktor dan konsultan. Kami semua ikut bertanggung jawab," kata Menteri Basuki dalam rilis yang diterima Inakoran.com.

 

BACA JUGA:  Pengelolaan Sumber Daya Air dan Irigasi akan Terus Dilakukan untuk Dukung Pertanian Berkelanjutan

Pembangunan infrastruktur yang telah selesai dibangun Kementerian PUPR merupakan sarana dasar untuk meningkatkan pelayanan publik dalam mendukung kualitas permukiman, ketahanan pangan, pengendalian banjir, dan peningkatan konektivitas untuk peningkatan ekonomi wilayah dan kualitas sumberdaya manusia.

Menteri Basuki mencontohkan pembangunan Bendungan Karalloe yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jenebarang, Ditjen Sumber Daya Air sejak 2013, namun mulai efektif bekerja sejak 2017 setelah tanah bebas, akan memberikan manfaat suplai air  untuk  mengairi lahan irigasi seluas 7.004 hektar di Kabupaten Gowa dan Jeneponto serta meningkatkan Indeks Pertanaman dari 150% menjadi 250% dan reduksi banjir di Jeneponto dan sekitarnya 49%.

 

BACA JUGA: Gigio Donnarumma Bakal Berada Dalam Situasi Sulit Jika Zidane Menjadi Pelatih PSG

“Pembangunan bendungan harus diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” tegas Basuki.

 

 


 

 

KOMENTAR