Menteri Teten Minta Lampung Dikembangkan Jadi Pemasok Produk Ikan Dunia

Sifi Masdi

Saturday, 25-07-2020 | 20:13 pm

MDN
Menteri Teten Masduki mengunjungi tempat pengolahan ikan di Lampung Selatan [kemenkop]

Lampung Selatan, Inako

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi, setiap daerah harus mampu mengembangkan sumber daya yang dimiliki masing-masing daerah sebagai produk unggulan dan khas daerahnya.

"Sebagai pemasok rajungan terbesar di dunia dan masih bisa dikembangkan, Lampung kita targetkan untuk menjadi prioritas untuk dikembangkan untuk produk perikanan dan kelautan", ungkap Teten, saat mengunjungi PT Siger Jaya Abadi, produsen dan eksportir rajungan di Lampung Selatan, Sabtu (25/7).

Tempat pengolahan ikan di Lampung Selatan [kemenkop]

 

Apalagi, berdasarkan data FAO 2020, konsumsi ikan dunia perkapita meningkat 3%. "Jadi, Lampung berpotensi untuk terus dikembangkan. Tinggal model bisnisnya saja yang kita integrasikan, terutama terintegrasi dengan pembiayaan yang mudah", kata Teten dalam keterangan pers yang diterima Inakoran.com, Sabtu (25/7).

Teten pun akan turut memperkuat UMKM dalam koridor supply chain. Para nelayan mitra PT Siger Jaya Abadi akan diberi vokasi dan perkuatan modal melalui koperasi.

"Dengan menjadi offtaker dari hasil tangkapan para nelayan, sehingga akan semakin memperkokoh industri olahan rajungan yang mampu menyerap tenaga kerja banyak", tegas Teten.

 

Yang jelas, Teten akan terus mengembangkan supply chain dari PT Siger Jaya Abadi. Pihaknya jauh lebih mudah mengembangkan UMKM yang produknya sudah ada yang menampung atau menyerap.

"PT Siger Jaya Abadi harus juga menghidupkan dan membesarkan pelaku usaha kecil", tukasnya.

Untuk itu, MenkopUKM pun meminta Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM untuk memperkuat permodalan KSPPS BTM Bina Masyarakat Utama (Bimu), dimana 400 nelayan anggotanya menjadi supply chain PT Siger Jaya Abadi sebagai pemasok rajungan.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut LPDB KUMKM Supomo menjelaskan bahwa KSPPS BTM Bimu merupakan mitra LPDB yang pada 2019 lalu sudah mendapat dana bergulir sebesar Rp5 miliar.

"Dalam program PEN, mereka mengajukan kembali proposal dana bergulir untuk perkuatan permodalan KSPPS BTM Bimu untuk para nelayan pemasok rajungan ke PT Siger", kata Supomo.

Ekspor Rajungan

Sementara itu, Dirut PT Siger Jaya Abadi Yoga Sadana mengatakan, perusahaannya yang sudah sembilan tahun memproduksi produk pasteurisasi rajungan. "Kita sudah ekspor ke AS, Eropa, China, dan Korea", jelas Yoga.

 

Dalam 2-3 bulan terakhir, lanjut Yoga, pihaknya sudah menerapkan bisnis model yang baru. Biasanya, mereka ekspor melalui perantara buyer di luar negeri, kini sudah mengembangkan pasar ekspor secara langsung.

"Ke depan, kami akan menciptakan value added yang lebih tinggi dari produk rajungan. Misalnya, produk rajungan kalengan, dan sebagainya", tukas Yoga.

KOMENTAR