Mumi Tercantik di Dunia Ada di Sisilia Utara Italia

Jakarta, Inakoran

Mumi seorang gadis berusia dua tahun, yang meninggal 100 tahun lalu, telah dijuluki sebagai 'mumi tercantik di dunia'.

Gadis itu bernama Rosalia Lombardo, meninggal 2 Desember 1920, tepat sebelum ulang tahunnya yang kedua.

Dia meninggal karena kasus pneumonia, yang menurut para ahli kemungkinan disebabkan oleh pandemi flu Spanyol dari tahun 1918 hingga 1920.

Sesudah meninggal, mayatnya diawetkan dan dipajang di Katakombe Kapusin Palermo di Sisilia utara. Mayat itu telah berusia 100 tahun dan masih tetap ada hingga saat ini.

Tubuh Rosalia tersimpan di dalam kotak kaca yang diisi dengan nitrogen untuk mencegah kerusakan tubuh dari faktor lingkungan.

Katakombe Capuchin telah menjadi daya tarik bagi wisatawan karena tubuh Rosalia sangat terawat bahkan setelah satu abad.

Di Katakombe Capuchin terdapat 8.000 mumi lainnya, tetapi tidak ada yang terpelihara sebaik Rosalia.

Karena tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana rambut pirang dan kulitnya masih utuh di dalam peti kaca pelindung, banyak teori telah muncul selama bertahun-tahun terkait mumi tersebut.

Ada sebagian orang mengatakan tubuh itu adalah replika lilin palsu. Sementara yang lain mengatakan legenda urban bahwa tempat itu berhantu dengan klaim bahwa Rosalia berkedip pada mereka.

Namun, semua teori tersebut telah dibantah melalui berbagai tes yang dilakukan pada tubuh untuk film dokumenter History Channel.

Pemindaian dan sinar-X mengkonfirmasi bahwa struktur kerangka dan organ Rosalia masih utuh setelah 100 tahun. Hanya otaknya yang menyusut 50 persen dari ukuran aslinya.

“Ini adalah ilusi optik yang dihasilkan oleh cahaya yang menyaring melalui jendela samping, yang pada siang hari dapat berubah,” kata Dario Piombino-Mascali, seorang bioarkeolog dan kurator ilmiah dari Katakombe Capuchin, dalam sebuah pernyataan pada tahun 2014, sebagaimana dikutip dari timesnownews, Senin (8/8).

Karena misteri seputar tubuhnya yang terpelihara dengan sempurna, Rosalia menjadi subjek pengetahuan di Italia hingga saat ini.

Fakta tentang proses pembalsemannya ditambahkan dalam sebuah manuskrip yang ditemukan oleh Piombino-Mascali pada tahun 2009, mengungkapkan bahwa anak berusia 2 tahun itu dimumikan oleh Alfredo Salafia, seorang ahli taksidermis dan pembalsem Sisilia.