Myanmar Studi Banding Tentang Rekonsiliasi di Ambon
Delegasi Myanmar melakukan kunjungan ke Ambon, Provinsi Maluku guna mempelajari pengalaman pemerintah daerah itu dalam menghadapi konflik etnik dan sektarian dan bagaimana upaya pemerintah daerah itu mengatasi konflik sektarian itu.
Delegasi itu terdiri atas pemuka masyarakat muslim Rohingya dan komunitas di Rakhine State. Mereka mempelajari harmonisasi sosial di Kota Ambon pada 20-27 Februari 2018, kata Training Manager Center For Diversity and National Harmony (CDNH), Win Maw Haing di Ambon, Minggu (25/2/2018).
Ia mengatakan, tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memberikan gambaran kepada para tokoh masyarakat terkait pengalaman dan keterlibatan komunitas antar agama multikulturalisme dan rekonsiliasi di Indonesia terutama di Ambon.
"Delegasi akan belajar tentang konsep pluralistik di Indonesia terutama tentang pancasila, dan pengalaman dalam pelibatan masyarakat yang terpecah setelah konflik," katanya.
Menurut Win, kesempatan berbagi pengalaman ini bertujuan juga untuk memberikan kesadaran bahwa hubungan antarmasyarakat dapat dikuatkan kembali setelah terjadi konflik secara perlahan-lahan.
Delegasi Myanmar terdiri dari 10 orang pemuka masyarakat yakni lima orang dari masyarakat Rakhine dan lima dari masyarakat Muslim dari bagian utara Rakhine State (Maungdaw dan Buthidaung) yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, berbagai kelompok usia dan profesi yang berbeda.
Selama berada Jakarta maupun di Ambon akan didampingi oleh perwakilan dari Center For Humanitarian Dialogue, perwakilan dari Institut Tifa Damai Maluku dan The Habibie Center Jakarta.
TAG#Rekonsiliasi, #Ambon, #Delegasi Myanmar
182233327
KOMENTAR