Sri Mulyani: Desa Termiskin Akan Dapat Dana Paling Besar
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada tahun 2019, desa yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi dan tertinggal akan mendapat alokasi Dana Desa paling besar dibandingkan desa lainnya.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di hadapan para kepala desa se-Kota Tidore Kepulauan dan 20 kepala desa dari Kabupaten Pulau Morotai pada kegiatan Diseminasi Dana Desa yang dipusatkan di aula Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis (8/3/2018).
“Untuk desa yang memiliki angka kemiskinan tertinggi dan tertinggal akan menerima anggaran lebih banyak agar bisa membangun mengejar ketertinggalannya,” kata Sri Mulyani.
Pemerintah, katanya, sangat komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Ini ditandai dengan rencana pemerintah pusat menaikkan alokasi Dana Desa tahun 2019 menjadi sekitar Rp 75 Triliun dari Rp 60 Triliun pada tahun 2018 untuk seluruh desa di Indonesia.
Untuk itu, Kemenkeu berharap bahwa Dana Desa benar-benar digunakan untuk memberantas kemiskinan dan memajukan masyarakat desa dari ketertinggalan.
Program pembangunan di desa yang dilaksanakan harus fokus pada pembangunan masyarakat desa yang dilakukan melalui tiga hingga lima kegiatan dengan mekanisme swakelola, pemanfaatan bahan baku lokal, dan skema padat karya tunai yang produktif.
Sementara itu, Wali Kota Tidore Kepulauan, H Ali Ibrahim dalam sambutannya di hadapan menteri Keuangan menjelaskan, pada tahun 2017, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan telah menerima Dana Desa yang ditransfer ke desa dalam dua tahap, dan realisasinya mencapai 100 persen.
Ali menambahkan, untuk tahun 2018 ini, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan menerima total alokasi Dana Desa sebesar Rp 39.9 miliar lebih. Untuk tahap I sudah diterima sebesar Rp 7.9 miliar lebih.
TAG#Kemenkeu, #Sri Mulyani, #Dana Desa, #Ambon
182235626
KOMENTAR