Ormas Ittihad Nilai Program Pemberdayaan Umat Ganjar-Mahfud Sejalan Dengan Visi Organisasinya

Jakarta, Inako

Program pemberdayaan umat yang diusung oleh calon presiden dan calon wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, mendapat dukungan penuh dari Organisasi Masyarakat (Ormas) Ittihad Muballighin wal Muballighot Provinsi DKI Jakarta.

Ketua Umum Ittihad Muballighin wal Muballighot DKI Jakarta, H. Agus Sudono, M.Pd.I, MSI, menyatakan bahwa visi pemberdayaan yang diusung oleh kedua tokoh tersebut sejalan dengan program yang telah lama dijalankan oleh organisasinya selama ini.

BACA JUGA: Jumpa Puluhan Ribu Perempuan di Jatim, Atikoh Diyakini Raih Banyak Dukungan

Agus Sudono menyambut baik program pemberdayaan umat, khususnya dalam bentuk pemberian insentif kepada Guru Ngaji, Marbot, dan tenaga pendidikan keagamaan. Dalam pernyataannya kepada Inakoran di Jakarta, Agus menekankan kesiapan Ittihad Muballighin untuk mengawal dan mendukung program tersebut, terutama melalui peran Marbot dan Guru Ngaji di berbagai kampung.

"Bagaimana pun kalau kita bicara soal kemakmuran umat, yang diimplementasikan lewat teman-teman yaitu Marbot dan Guru-guru Ngaji di kampung-kampung, maka Ittihad Mubalighin siap mengawal program pemberdayaan itu," tegas Agus di Jakarta minggu lalu.

Dalam menghadapi masa kampanye, Ittihad Muballighin akan secara aktif memantau dan menilai visi-misi setiap calon presiden dan calon wakil presiden terkait dengan pemberdayaan Guru Ngaji, Marbot, dan tenaga pendidik keagamaan. Agus menegaskan bahwa komitmen untuk kemakmuran umat adalah prioritas utama, dan Ittihad Muballighin siap bersinergi dengan program pemberdayaan yang diusung oleh Ganjar-Mahfud.

BACA JUGA:  Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Ganjar-Mahfud Akan Membuka Jutaan Lapangan Kerja Baru

Pemberdayaan Guru Ngaji, Marbot, dan tenaga pendidik keagamaan bukanlah isu baru. Mahfud MD sendiri telah mengumumkan rencananya untuk memberikan insentif kepada kelompok ini saat berkampanye di Sabang, Aceh.

"Untuk Aceh ini kami ada program Guru Ngaji, karena kami tahu di Aceh ini ada puluhan bahkan ratusan ribu guru-guru ngaji yang mengabdi kepada bangsa dan negara, kepada rakyat untuk mendidik masyarakat," kata Mahfud  dalam momentum kampanye perdananya di Sabang,  Aceh, Selasa (28/11/2023).

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Cyril Raoul Hakim, optimis bahwa program pemberdayaan ini dapat terlaksana sesuai harapan. Hakim menekankan bahwa dengan dukungan politik yang kuat, seperti yang diungkapkan dalam survei Kementerian Agama, program ini memiliki potensi untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh 65 persen guru ngaji dan tenaga pendidikan keagamaan non-Islam, yang memiliki pendapatan di bawah upah minimum regional (UMR).

BACA JUGA: Hasto Kristiyanto: KTP SAKTI Bentuk Komitmen Ganjar-Mahfud Kurangi Angka Kemiskinan

Hakim optimis program ini dapat terlaksana.  "Kami optimis program ini bisa terlaksana. Seperti banyak program lain, bila ada keinginan politik atau political will yang kuat, selalu terbuka jalan untuk mewujudkannya," tutu Hakim.

Dia juga menegaskan bahwa program ini tidak hanya terfokus pada guru ngaji, melainkan juga mencakup pendidik agama nonformal lainnya, seperti pendidik sekolah minggu, pasraman.

Melalui inisiatif ini, Ganjar-Mahfud berharap untuk tidak hanya meningkatkan kesejahteraan para pendidik agama tetapi juga mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan nasional. Mahfud MD telah membuktikan komitmennya dengan memberikan hibah lebih dari Rp1 triliun untuk insentif guru ngaji dan pendidik keagamaan di Jawa Tengah, sebuah kebijakan yang akan diperluas secara nasional.

Dengan dukungan penuh dari Ormas Ittihad Muballighin wal Muballighot dan keyakinan dari Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, program pemberdayaan ini diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam mendukung kesejahteraan para pendidik agama dan masyarakat umum di seluruh Indonesia.