Pandemi COVID-19 Kacaukan Jadwal Pertandingan di Banyak Negara
Jakarta, Inako
Diakui, pandemi corona yang melanda semua negara di dunia dalam enam bulan belakangan ini, telah merusak semua jadwal even olahraga khususnya sepakbola di banyak negara.
Salah satunya adalah penyelenggaraan Piala Afrika tahun 2021. Berdasarkan jadwal, Piala Afrika akan digelar dari tanggal 9 Januari hingga 6 Februari 2021 di Kamerun.
Namun, karena Afrika juga tidak luput dari pandemi corona, maka perhelatan sepakbola negara-negara Afrika itupun akhirnya diputuskan untuk diundur ke tahun 2022.
Penegasan itu telah disampaikan secara resmi oleh Presiden Federasi Sepakbola Afrika (CAF) Ahmad Ahmad, belum lama ini.
Menurut Ahmad, sepakboa penting, namun, kesehatan para pemain dan official tim jauh lebih penting. Karena itu, prioritas utama saat ini adalah bagaimana menjaga agar pandemi ini tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat di semua negara Afrika.
Presiden CAF itu menegaskan federasi yang ia pimpin akan tetap waspada dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan.
Baca Juga: Gol Bunuh Diri Salif Sane Antarkan Aljazair Menjuarai Piala Afrika 2019
Baca Juga: Menang 1-0 Atas Tunia, Senegal Jumpa Aljazair di Final Piala Afrika
Baca Juga: Mohamed Salah Jadi Tumbal Kemenangan Mesir 4-1 Atas Swaziland
"Kesehatan adalah prioritas nomor satu kami. Kami harus tetap waspada. Keputusan ini diambil meyusul ketidakpastian soal situasi virus corona dan khususnya masalah jadwal, karena empat putaran kualifikasi harus dicocokkan ke Oktober dan November untuk pertandingan internasional,” ujar Ahmad, menyadur dari BBC, Rabu (1/7/2020).
Bukan hanya Piala Afrika yang diundur ke tahun 2022. Sejumlah even sepakbola lainnya juga telah lebih dulu memutuskan untuk ditunda. Misalnya, Piala Eropa, Olympiade Tokyo dan Coppa America di Amerika Latin.
Piala Eropa yang seharusnya sudah dimulai Juni 2020 ini terpaksa ditunda ke musim panas 2021. Demikian juga dengan Olympiade Tokyo.
Bagi beberapa negara, keputusan menuda Piala Afrika, merupakan sebuah keutungan karena masa persiapan mereka semakin panjang dan matang. Senegal misalnya, usai gagal menjadi juara Piala Afrika 2019, Sadio Mane dan kawan-kawan bisa meningkat kualitas permainan mereka, demi melampiaskan kekecewaan mereka kepada Aljazair yang membungkan mereka di laga final Piala Afrika 2019.
Kala itu, Mane dan kawan-kawan harus menyerah 0-1 dari Aljazair di partai final. Gelar juara Piala Afrika 2019, merupakan yang kedua untuk Aljazair, setelah sebelumnya menjadi juara ketika menjadi tuan rumah pada 1990. Pekerjaan besar bagi Aljazair untuk mempertahankan trofi Piala Afrika dari negara-negara lain. Selain Senegal, Mesir yang diperkuat Mohamed Salah juga bisa menjadi mimpi buruk Aljazair pada 2022 nanti.
TAG#corona', #pandemi, #virus baru, #afrika, #piala afrika, #penundaan piala afrika, #inakoran
182205229
KOMENTAR