Pangeran William Dituduh Tidak Mendukung Tim Sepak Bola Wanita Inggris

Pangeran Williams mendapat kritikan tajam dari publik lantaran tidak menghadiri laga final Piala Dunia Wanita yang berlangsung hari Minggu tanggal 20 Agustus.

Di partai final, Tim Sepak Bola Wanita Inggris membuat sejarah karena untuk pertama kalinya mereka bermain di final Piala Dunia wanita sejak 1966.

Di laga itu, Timnas Inggris dikalahkan oleh Timnas Spanyol dengan skor 1-0. Meski kalah, mereka bangga bisa membawa medali perak. Saat upacara penghargaan, mereka disambut oleh berbagai otoritas yang hadir di stadion.

Pewaris tahta Kerajaan Inggris Pangeran Williams, tidak hadir saat tim putri mereka meraih medali perak ajang itu. Padahal, Pangeran William, menjabat sebagai presiden Asosiasi Sepak Bola Inggris. Berbeda dengan Williams, Ratu Letizia dari Spanyol hadir selama laga itu.

Mantan striker Inggris Pauline Cope mengatakan kepada Times Radio, bahwa Pangeran Wales seharusnya menjadikan acara tersebut sebagai prioritas, terutama mengingat kesuksesan Euro 2022.

Banyak tokoh memberi komentar atas ketidakhadiran Williams, di antaranya Piers Morgan, tokoh yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola wanita.

"Dengan segala hormat, Yang Mulia, dia seharusnya berada di pesawat. Konyol kalau Ratu Spanyol pergi ke Dunia Final Piala untuk mendukung tim nasionalnya dan Anda tidak berada di sana, meski menjadi presiden FA," tulis presenter itu di Twitter.

Putri Charlotte sebagai tameng

Jelang final, Istana Kensington merilis video William mendoakan yang terbaik bagi tim, bersama putrinya Charlotte. Video tersebut hanya berdurasi 14 detik, dan juga mendapat kritik.

"Lionesses: Kami ingin mengirimkan keberuntungan untuk Anda besok. Mohon maaf kami tidak bisa hadir secara langsung, namun kami sangat bangga dengan semua yang telah Anda capai dan jutaan yang telah Anda inspirasi di sini dan di seluruh dunia," komentar Pangeran William.

Penggemar sepak bola wanita dan aktivis sama-sama menyalahkan sang pangeran karena memanfaatkan putrinya, Charlotte, untuk menghindari kritik karena mengomunikasikan ketidakhadirannya.

"Menggunakan Putri Charlotte sebagai tameng PR untuk menangkis reaksi balik dari keputusan menyedihkan untuk tidak mendukung Lionesses secara langsung sebagai presiden FA adalah stereotip yang bersifat seksis dan patriarki. Sebaliknya, dia malah memunculkan putri kecilnya yang lucu," tulis penulis Shola Mos-Shogbamimu melalui Twitter.