Panggung Politik saat Salat Idul Fitri di JIS
Jakarta Inako
Sejumlah pengamat menilai salat Idul Fitri di Jakarta International Stadium (JIS) pada Senin (2/5/2022) dijadikan sebagai panggung politik oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin pada Selasa (3/5/2022) mengatakan Anies menjadikan salat di tempat tersebut sebagai panggung untuk menegaskan bahwa dirinya adalah seorang nasionalis-religius.
Baca juga: Milad 90 Tahun Pemuda Muhammadiyah, Puan Kutip Pidato Soekarno
Sebab, Anies selama ini dianggap sangat dekat dengan kelompok Islam garis keras seperti Persaudaraan Alumni 212 dan Front Pembela Islam (FPI).
Apalagi salat tersebut dilaksanakan di JIS yang notabene tidak jauh dari Monumen Nasional (Monas) yang sudah dicap lekat dengan gerakan Islam garis keras.
Menurut Ujang, Anies sengaja menunjukkan panggung politik mengingat masa jabatannya sebagai gubernur akan segera berakhir.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Padjajaran Kunto Adi Wibowo menjelaskan melalui panggung politik tersebut, Anies hendak menegaskan bahwa dirinya mampu mengerahkan massa.
Namun, Kunto menilai upaya Anies melepaskan diri dari cap ‘Islam Garis Keras’ sangat susah. Salat di JIS tidak cukup untuk menghilangkan cap tersebut.
Anies Baswedan dikabarkan akan maju dalam pemilu 2024. Selain Anies, tokoh lain yang santer dikabarkan akan meneruskan kepemimpinan Joko Widodo pada 2024 mendatang, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
TAG#Idul Fitri, #Pemilu 2024, #JIS, #Mudik, #Lebaran, #Macet
182242991
KOMENTAR