Pemakaman untuk migran Yaman yang meninggal di perbatasan Polandia-Belarus

Hila Bame

Monday, 22-11-2021 | 04:04 am

MDN
Komunitas Muslim lokal yang kecil - sebagian besar keturunan Tatar yang kehadirannya di timur laut Polandia berasal dari abad ke-14

 

BOHONIKI, INAKORAN

Pada hari Minggu (21 November) mendung di tengah ladang dan hutan, beberapa pria dari komunitas Muslim kecil Polandia membaringkan seorang migran Yaman yang meninggal karena kedinginan dan kelelahan ketika mencoba menyeberang ke Uni Eropa dari Belarus.

Setelah berdoa di luar masjid kayu tua di desa perbatasan Polandia, Bohoniki, orang-orang itu mengangkut peti mati itu ke sebuah kuburan yang terletak di atas bukit pohon pinus. 



 

BACA:  

China laporkan 17 kasus baru COVID-19

 


Mustafa Mohammed Murshid al-Raymi, yang meninggal pada usia 37 tahun, dimakamkan di hadapan saudaranya dan duta besar Yaman untuk Polandia. Makamnya terletak di samping kuburan para migran lain yang tewas dalam krisis perbatasan yang meletus musim panas ini.

"Ini adalah ungkapan rasa hormat dan solidaritas kami dengan pria yang meninggal dalam kondisi mengerikan ini. Ini benar-benar tragedi," kata peserta pemakaman Ryszard Mozdabaiev, seorang Muslim yang melarikan diri dari Krimea ke Polandia delapan tahun lalu.

"Ini adalah politik yang membenci orang," katanya kepada AFP bersama teman-teman dari Krimea dan Chechnya yang semuanya sangat mengenal pengalaman menjadi seorang migran.

Komunitas Muslim lokal kecil - kebanyakan keturunan Tatar yang kehadirannya di timur laut Polandia berasal dari abad ke-14 - telah mengambil inisiatif untuk mengatur pemakaman yang layak bagi para migran yang meninggal dalam krisis perbatasan.

"Saya khawatir akan ada lebih banyak penguburan segera," kata Maciej Szczesnowicz, pemimpin Muslim setempat. 
 

Source: AFP/

 

TAG#POLANDIA, #MUSLIM, #IMIGRAN

188670622

KOMENTAR