Pemerintah Berencana Menaikan Harga BBM di Tengah Ketidakstabilan Harga Bahan Pokok, Tega ya….

Binsar

Saturday, 16-04-2022 | 15:59 pm

MDN
Rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi (pertalite dan solar) serta gas elpigi 3 kilogram dan tarif listrik, mendapat tanggapan serius dari Ketua DPR RI Puan Maharani. [Inakoran.com]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi (pertalite dan solar) serta gas elpigi 3 kilogram dan tarif listrik, mendapat tanggapan serius dari Ketua DPR RI Puan Maharani.

Diberitakan, pemerintah berencana menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pertalite, solar serta gas elpigi 3 kilogram dan tarif listrik. Pemerintah beralasan, rencana tersebut, dipicu naiknya harga minyak mentah dan gas alam dunia.

Menanggapi rencana itu, Ketua DPR RI Puan Maharani merespon dengan mengingatkan pemerintah soal timing yang tidak tepat. Menurut Puan, saat ini harga kebutuhan pokok tidak stabil dan cenderung naik. Karena itu, menaikan harga BBM serta gas elpigi 3 kilogram dan tarif listrik, merupakan keputusan yang tidak bijak.

 

 

Pemerintah sendiri menyadari, menaikan harga BBM di tengah ketidakstabilan harga kebutuhan pokok, tentu memberatkan masyarkaat.

Akan tetapi, kenaikan harga minyak mentah dan gas alam dunia yang berada jauh di atas asumsi APBN 2022, membuat berada dalam situasi dilematis.

Kondisi dilematis terjadi, karena di satu sisi, pemerintah harus menyelamatkan keuangan negara dari defisit anggaran yang semakin lebar akibat pandemi Covid-19. Pada saat bersamaan, pemerintah juga harus mempertahankan subsidi terhadap BBM, elpiji dan lsitrik.

Dalam situasi demikian, menaikan harga BBM bersubsidi, menjadi pilihan pahit yang terpaksa diambil.

Akan tetapi, Puan mengingatkan agar sebelum menaikan harga, pemerintah perlu menstabilkan dulu harga kebutuahn pokok di pasaran, sehingga tidak menambah beban masyarakat.

Puan juga mengakui, kenaikan harga minyak mentah dunia yang berada jauh di atas asumsi APBN 2022 berpotensi menambah beban keuangan negara. Untuk menyelamatkan anggaran negara, pemerintah menaikan harga pertalite, solar, elpigi 3 kilogram dan tarif lsitrik yang selama ini disubsidi.

 

 

Selama dan sesudah pandemi, beban keuangan negara memang semakin berat. Selain dialokasikan untuk mensubsidi pertalite, solar, gas elpigi dan listrik, anggaran itu juga dipakai untuk memberi stimulus dalam program pemulihan ekonomi pasca pandei Covid-19.

Puan melanjutkan, jika keputusan untuk menaikan harga BBM tetap diambil, ia meminta pemerintah melakukan sosialisasi secara massif ke seluru rakyat di seluruh daerah. Penjelasan rinsi dengan alasan yang rasional, perlu disampaikan, sehimgga masyarakat memahami alasan di balik keputusan itu.

Selain itu, sambung Puan, yang tidak kalah penting adalah memonitor aknum-aknum yang berpeluang melakukan penimbunan BBM menjelang kenaikan harga. Hal itu, kata Puan, sangat penting, guna mencegah terjadinya panic buying, seperti yang terjadi pada harga minyak goreng.

KOMENTAR