Pemerintah Lanjutkan Restrukturisasi Perekonomian untuk Jaga Arus Investasi Masuk di Tengah Gejolak Iran-Israel
JAKARTA, INAKORAN.com - Pemerintah berupaya melanjutkan restrukturisasi ekonomi untuk menjaga arus investasi. Gejolak geopolitik global akibat konflik Iran-Israel dikhawatirkan menghambat masuknya investor.
“Tentu kita harus menjaga agar arus investasi masuk kita tidak berkurang, maka secara konkret kita perlu melanjutkan restrukturisasi perekonomian,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Terjaganya arus investasi, kata Airlangga, membuat pertumbuhan ekonomi dan penyelesaian proyek-proyek stategis nasional tetap mencapai target.
Baca juga: Tiongkok Bukukan Pertumbuhan 5,3% yang Melebihi Perkiraan pada Kuartal Pertama
“Dengan demikian, kita harus bekerja lebih keras karena dunia juga sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya.
Ada empat langkah yang dilakukan untuk mewujudkan restrukturisasi tersebut, yakni
Pertama, mengimplementasikan UU Cipta Kerja; Kedua, mendorong pembangunan kawasan ekonomi khusus; Ketiga, menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional (PSN); dan Keempat, mengurai hambatan perizinan investasi.
Baca juga: Ditjen Pajak: Fintech dan Kripto Sumbang Pajak Rp 2,53 Triliun Hingga Maret 2024
Di tengah guncangan ekonomi dunia akibat konflik Iran-Israel, lanjut Airlangga, ada dua komoditas yang berpotensi menjadi incaran investor, yaitu emas dan nikel.
Emas dinilai sebagai safe haven investment karena nilainya tetap stabil walaupun ketidakpastian global semakin tinggi.
Adapun nikel saat ini tengah mengalami kenaikan menyentuh angka 18 ribu dolar AS per ton.
KOMENTAR