Pemerintah Zimbabwe Bayar Kompensasi $ 3,5 Miliar Kepada Petani Kulit Putih

Binsar

Thursday, 30-07-2020 | 11:12 am

MDN
Pekerja memanen daun tembakau di Odzi, Zimbabwe. [ist]

Harare, Inako

Pemerintah Zimbabwe, Rabu (29/7) sepakat untuk membayar dana kompensasi sebesar $ 3,5 miliar kepada petani kulit putih. Sebelumnya, pemerintah mengambil alih tanah para petani kulit putih sebagai langkah yang memungkinkan keluarga kulit hitam bisa kembali menggerakan perekonomian mereka.

Hal ini menjadi salah satu kebijakan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada era presiden Robert Mugabe.

Tetapi negara Afrika selatan itu tidak memiliki uang dan akan menerbitkan obligasi jangka panjang dan bersama-sama mendekati donor internasional dengan para petani untuk mengumpulkan dana, menurut perjanjian kompensasi.

Suasana pertanian di Zimbabwe [ist]

 

Dua dekade lalu, pemerintah Mugabe melakukan penggusuran keras terhadap 4.500 petani kulit putih dan mendistribusikan kembali tanah itu kepada sekitar 300.000 keluarga kulit hitam, dengan alasan pihaknya memperbaiki ketidakseimbangan tanah kolonial.

Perjanjian yang ditandatangani di kantor State House Presiden Emmerson Mnangagwa di Harare menunjukkan petani kulit putih akan diberikan kompensasi untuk infrastruktur di pertanian dan bukan tanah itu sendiri, sesuai dengan konstitusi nasional.

Rincian berapa banyak uang yang dimiliki masing-masing petani, atau keturunan mereka, mengingat waktu yang telah berlalu sejak pertanian disita, kemungkinan akan diperoleh belum jelas, tetapi pemerintah mengatakan akan memprioritaskan para lansia ketika membuat pemukiman.

 

Petani akan menerima 50% dari kompensasi setelah satu tahun dan sisanya dalam lima tahun.

Menteri Keuangan Mthuli Ncube dan penjabat Menteri Pertanian Oppah Muchinguri-Kashiri menandatangani atas nama pemerintah, sementara serikat petani dan konsorsium asing yang melakukan penilaian juga menulis perjanjian.

"Sebagai warga Zimbabwe, kami telah memilih untuk menyelesaikan masalah yang sudah lama ada ini," kata Andrew Pascoe, kepala Persatuan Petani Komersial yang mewakili petani kulit putih, seperti dikutip Inakoran.com dri Reuters, Kamis.

 

Perampasan tanah adalah salah satu kebijakan tanda tangan Mugabe yang membuat hubungan dengan Barat memburuk. Mugabe, yang digulingkan dalam kudeta tahun 2017 dan meninggal tahun lalu, menuduh Barat menjatuhkan sanksi pada pemerintahnya sebagai hukuman.

Program itu masih membagi opini publik di Zimbabwe ketika lawan melihatnya sebagai proses partisan yang membuat negara itu berjuang untuk memberi makan dirinya sendiri. Namun para pendukungnya mengatakan telah memberdayakan orang kulit hitam yang tidak memiliki tanah.

Mnangagwa mengatakan reformasi tanah tidak dapat dibatalkan tetapi membayar kompensasi adalah kunci untuk memperbaiki hubungan dengan Barat.

KOMENTAR