Pengamat Nilai  Program Pembangunan Bidang Kesehatan Ganjar-Mahfud Jawab Kebutuhan Nyata

Sifi Masdi

Friday, 01-12-2023 | 16:33 pm

MDN
Capres Ganjar Pranowo dengan anak-anak Papua [ist]

 

 

 

Jakarta, Inako

Pengamat Kebijakan Publik dari Center For Youth and Population Research (CYPR) Boedi Rheza menilai  program 1 fasilitas kesehatan (faskes) dan 1 tenaga kesehatan (nakes) di setiap desa yang disampaikan Capres Nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat melakukan kampanya perdanana  di Papua, sangat tepat karena menjawab kebutuhan konkret.

Boedi Rheza menyoroti urgensi program tersebut, terutama di wilayah Indonesia Timur seperti Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Menurutnya, data menunjukkan bahwa masyarakat di sana masih mengalami kesenjangan dalam ketersediaan faskes dan nakes

 

BACA JUGA : Ganjar Pranowo Disambut Hangat di Kota Kupang NTT

“Sejauh ini, data memang menunjukkan bahwa saudara-saudara kita di wilayah Indonesia Timur, seperti Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, belum menikmati adanya faskes dan nakes yang cukup,” ujar Boedi Rheza di Jakarta (30/11/2023).

Pemerataan faskes dan nakes menjadi tantangan utama dalam penyediaan layanan kesehatan di wilayah Indonesia Timur, khususnya terkait ketersediaan dan aksesibilitas.

Boedi Rheza menilai bahwa dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, mencapai sekitar 275 juta jiwa, penting untuk merumuskan strategi pembangunan kesehatan yang memperkuat penyediaan faskes dan nakes

 

BACA JUGA : Ganjar Yakin Pemilih Pemula Tetap Suka Dengan Gagasan Ketimbang Gimik

“Program ini sangat baik untuk diimplementasikan, sehingga nantinya kejadian-kejadian luar biasa seperti malaria, campak, dan bahkan HIV/AIDS yang masih tinggi dapat ditekan,” tambah Boedi Rheza

Boedi melihat bahwa  pengusungan program tersebut menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo memang serius membangun sektor kesehatan dan merespons kebutuhan masyarakat yang nyata. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses kesehatan, tetapi juga mengurangi angka penyakit yang dapat dicegah melalui penguatan sistem kesehatan di tingkat desa.

 

 

KOMENTAR