Penggunaan Produk Plastik Untuk Membawa Makanan Panas Berbahaya, Hentikan Sekarang Juga!

Binsar

Saturday, 09-07-2022 | 12:29 pm

MDN
Penggunaan Produk Plastik Untuk Membawa Makanan Panas Berbahaya, Hentikan Sekarang Juga! [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Kita sering menemukan kebiasaan membeli makanan untuk dibawa pulang, dengan menggunakan wadah dari plastik, hanya dengan alasan kepraktisan. Lebih berbahaya lagi, ketika makanan tersebut dimasukkan ke plastik dalama keadaan panas.  Kebiasaa ini berbahaya, sebab membungkus makanan panas dengan plastik dapat memicu kanker.

Secara umum, penggunaan berbagai produk plastik sebagai wadah pembungkus makanan dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker, gangguan kehamilan, dan kerusakan jaringan tubuh lainnya. 

Semua jenis plastik, terbuat dari minyak bumi, yang dicampur dengan berbagai bahan kimia yang bersifat racun. Plastik dengan kandungan BPA (Bisphenol A) misalnya, diyakini dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penurunan kesuburan. Ada lagi PS (Polystyrene), yang bersifat karsinogenik dan memicu kanker, atau PVC (Polyvinyl Chlorida) yang tak kalah berbahaya bagi kesehatan. 

 

 

Laman Halodoc.com menyebut, hampir semua jenis plastik yang dipanaskan atau terpapar suhu panas dapat melepaskan bahan kimia beracun. Mudahnya perpindahan zat kimia dari plastik ke dalam makanan yang dibungkusnya itu biasanya disebabkan oleh lemahnya ikatan struktur plastik, atau yang disebut hasil sisa monomer plastik. Hasil sisa monomer itu akan lebih rentan berpindah jika terpapar suhu tinggi, seperti ketika digunakan untuk membungkus makanan panas, misalnya bakso dan sup.

Terkait kanker, penggunaan wadah plastiK, memang bukan satu-satunya faKtor yang dinilai sebagai pemicu. Pasalnya, ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kanker.

Akan tetapi, kebiasaan membungkus makanan panas dengan plastik memang dapat meningkatkan risiko, terutama jika dilakukan terus-menerus dalam jangka panjang.

Bahan kimia dalam plastik yang masuk ke tubuh dapat mendatangkan efek negatif pada kekebalan tubuh dan regulasi hormon. 

Secara tidak langsung, hal ini dapat membuat seseorang memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan kesehatan, seperti kanker, kemandulan, kerusakan genetik, kesalahan kromosom, dan keguguran pada ibu hamil.

Bahaya bahan kimia dari plastik memang tidak serta merta dapat dirasakan tubuh dalam jangka pendek. Artinya, sesudah makan makanan panas yang dibungkus plastik, Anda tidak langsung terserang kanker di hari berikutnya. Efeknya baru terasa beberapa tahun kemudian.

 

 

Untuk mencegah risiko kanker akibat penggunaan wadah plastik, Anda sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini:

Pertama, hindari membungkus makanan panas apapun dengan menggunakan plastik. Sebaiknya gunakan wadah makanan berbahan kaca, keramik, atau stainless steel. Kedua, jika ingin menggunakan wadah makanan berbahan plastik untuk membawa makanan, pastikan wadah tersebut memiliki label food grade dan BPA free. Namun, sebaiknya tetap hindari memasukkan makanan yang panas ke dalamnya dan dinginkan terlebih dahulu.

Ketiga, jangan gunakan plastik ketika memanaskan makanan dengan microwave, terutama jenis plastik berbahan PVC atau PS. Hanya gunakan plastik yang berlabel food grade dan BPA free, atau yang dikhususkan untuk microwave. Terakhir, jangan bungkus makanan apapun dengan plastik daur ulang, seperti kantong kresek hitam.

 

 

 

KOMENTAR