Perancis Marah, Australia Batalkan Kerjasama Kapal Selam

Hila Bame

Sunday, 19-09-2021 | 16:28 pm

MDN
Perdana Menteri Australia Scott Morrison meninggalkan Downing Street di London, Inggris, 15 Juni 2021. (Foto: REUTERS/Henry Nicholls)

 

 

SYDNEY, INAKORAN

Australia membela pembatalan kesepakatan untuk kapal selam Prancis pada Minggu (19 September), dengan mengatakan pemerintah telah menyuarakan keprihatinan ke Paris selama berbulan-bulan, karena kesepakatan baru dengan Amerika Serikat dan Inggris terus memicu krisis diplomatik multinasional.

 

"Saya tidak menyesali keputusan untuk mengutamakan kepentingan nasional Australia," kata Perdana Menteri Scott Morrison.

Australia membatalkan kesepakatan 2016 dengan Grup Angkatan Laut Prancis untuk membangun armada kapal selam konvensional, mengumumkan pada hari Kamis sebuah rencana untuk membangun setidaknya delapan kapal bertenaga nuklir dengan teknologi AS dan Inggris dalam kemitraan keamanan trilateral.


BACA:  

Mahfud MD: Ali Kalora ditembak bersama Anak Buahnya Ikrima

 


Langkah itu membuat marah Prancis, sekutu NATO Amerika Serikat dan Inggris, mendorongnya untuk menarik duta besarnya dari Washington dan Canberra. Itu juga membuat marah China, kekuatan besar yang meningkat di kawasan Indo-Pasifik.

Morrison mengatakan dia memahami kekecewaan Prancis atas pembatalan pesanan - senilai 40 miliar dolar AS pada 2016 dan diperkirakan menelan biaya lebih banyak hari ini - tetapi menegaskan kembali bahwa Australia harus selalu mengambil keputusan demi kepentingan terbaiknya.

"Ini adalah masalah yang saya angkat secara langsung beberapa bulan lalu dan kami terus membicarakan masalah itu, termasuk oleh menteri pertahanan dan lainnya," kata Morrison dalam sebuah pengarahan.

Kesepakatan trilateral baru telah menempatkan Washington dalam krisis diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Prancis yang menurut para analis dapat merusak aliansi AS dengan Prancis dan Eropa, juga meragukan front persatuan yang telah berusaha ditempa oleh Presiden AS Joe Biden melawan pertumbuhan China. kekuasaan.

Source: Reuters

KOMENTAR