PM Australia Mengecam Tiongkok Karena Melepas Suar di Jalur Helikopter

Binsar

Wednesday, 08-05-2024 | 09:45 am

MDN
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berbicara pada upacara pembukaan Pameran Impor Internasional Tiongkok di Shanghai pada 5 November 2023 [ist]

 

Jakarta, Inakoran

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Selasa (7/5) mengatakan, pemerintahnya telah menyatakan keprihatinannya kepada Tiongkok atas insiden di mana sebuah jet tempur Tiongkok melepaskan suar di depan sebuah helikopter Australia di atas perairan internasional di Laut Kuning. Ia menyebut insiden tersebut sebagai tindakan yang tidak aman dan sama sekali tidak dapat diterima.

 

Menurut Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, sebuah jet J-10 milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, Sabtu lalu, mencegat helikopter angkatan laut Australia MH-60R Seahawk dalam penerbangan rutin selama operasi internasional untuk menegakkan sanksi PBB terhadap Korea Utara.

 

Dalam wawancara televisi dengan Today Show di Nine Network, mengutip Kyodo News, Albanese mengatakan bahwa Australia telah menjelaskan kepada Tiongkok bahwa tindakan ini tidak profesional dan tidak dapat diterima sambil mencari penjelasan atas perilaku tersebut.

 

“Mereka berada di perairan internasional, wilayah udara internasional, dan mereka melakukan upaya untuk memastikan bahwa sanksi yang dijatuhkan dunia melalui PBB terhadap Korea Utara… ditegakkan,” kata perdana menteri, merujuk pada kapal Personil Angkatan Pertahanan Australia.

 

 

“Dan mereka seharusnya tidak mengambil risiko apa pun,” tambahnya.

 

Jet Tiongkok melepaskan suar sekitar 300 meter di depan helikopter Australia dan 60 meter di atasnya, sehingga memaksanya mengambil tindakan mengelak, kata Marles dalam sebuah pernyataan.

 

Insiden tersebut tidak mengakibatkan kerusakan pada pesawat, menurut pernyataan terpisah oleh Departemen Pertahanan Australia.

 

Sementara Tiongkok membela tindakan jet tempur tersebut, dengan mengatakan bahwa helikopter Australia sengaja terbang dalam jarak dekat dari wilayah udara Tiongkok sebagai tindakan yang provokatif, membahayakan keamanan Beijing sambil berpura-pura menegakkan resolusi PBB.

 

Militer Tiongkok mengambil tindakan yang diperlukan di lokasi kejadian untuk memperingatkan dan menyiagakan pihak Australia, dan pihaknya menangani situasi tersebut sesuai dengan hukum dan dengan cara yang aman, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian, seraya menambahkan bahwa Beijing telah mengajukan protes serius dengan Canberra mengenai tindakan berisiko helikopter tersebut.

 

Kementerian Pertahanan Tiongkok juga mengklaim bahwa helikopter Australia mengganggu aktivitas pelatihan normal militer Tiongkok dan menuntut Canberra untuk berhenti menyebarkan narasi palsu dan menghentikan semua tindakan berbahaya dan provokatif.

 

 

Ini adalah insiden kedua yang melibatkan pasukan Australia dan Tiongkok dalam enam bulan terakhir, yang mengancam akan menghambat peningkatan hubungan antara kedua negara setelah bertahun-tahun ketegangan meningkat di bawah pemerintahan pendahulu Albanese, Scott Morrison.

 

Pada bulan November, Australia mengatakan penyelam angkatan lautnya menderita luka ringan setelah terkena gelombang sonar dari kapal perang Tiongkok saat melakukan operasi penyelaman di perairan internasional di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang.

 

Pada saat itu, Tiongkok berpendapat bahwa militernya berdisiplin ketat dan selalu beroperasi secara profesional sesuai dengan hukum internasional, sehingga menolak klaim Australia.

KOMENTAR