Perang Dagang Belum Usai, Konsumsi Domestik Harus Digenjot, Kata Ekonom
Jakarta, Inako
Faktor-faktor yang masih membayangi perekomian antara lain adalah perang dagang antara AS dan China yang tak kunjung usai dan diproyeksikan masih berlanjut pada 2020.
Hal itu akan menekan harga komoditas andalan Indonesia seperti crude palm oil (CPO) dan batu bara yang pada akhirnya turut menekan pertumbuhan ekspor Indonesia ke depan. Jadi, tahun depan masih sangat sulit bagi Indonesia untuk menggunakan ekspor sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi pada 2020.
Fokus pemerintah ke depan perlu mendorong konsumsi, maka perlu ada belanja yang lebih besar dan insentif pajak yang besar
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pemerintah perlu melakukan beberapa langkah untuk memulihkan konsumsi rumah tangga. Di antaranya tidak lagi menaikkan tarif dasar listrik, melakukan cash transfer atau bantaun langsung tunai, serta mendorong distribusi kartu Program Keluarga Harapan (PKH).
Pemerintah harus mengeluarkan stimulus fiskal yang lebih efektif agar kondisi konsumsi rumah tangga bisa membaik. Salah satunya dengan mendorong pendapatan masyarakat menengah ke bawah untuk bisa berbelanja.
"Caranya mendorong pendapatan masyarakat menengah ke bawah itu misalnya kegiatan renovasi rumah ibadah, atau seperti pasukan oranye di Jakarta yang bisa diperluas skala besar. Ini cara-cara periodik jangka pendek saja
TAG#mikro
188642426
KOMENTAR