Perang Dagang Bisa Berdampak Pada Aliran Modal Keluar Indonesia

Sifi Masdi

Saturday, 08-06-2019 | 13:38 pm

MDN
Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah [ist]

Jakarta, Inako

Panasnya perang dagang bisa menyebabkan arus modal keluar dari Indonesia. Perang dagang menyebabkan ketidakpastian bagi investor, dan berpotensi membuat pertumbuhan ekonomi global terhambat.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan efeknya pun bisa menjalar ke industri keuangan. Ada ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi, mata uang akan tertekan, hingga kenaikan suku bunga.

Imbal hasil (yield) surat utang negara pun diproyeksi akan naik, sehingga harganya turun. Investor pun cenderung akan mencari invetasi aman seperti emas ataupun mata uang negara maju, seperti dollar AS, Yen Jepang, ataupun Euro.

Potensi pembalikan arus dana asing, lembaga keuangan akan kesulitan memelihara likuiditas. Bank-bank yang tergantung pada dana pihak ketiga (DPK) akan kesulitan memupuk dana.

"Ini akan membuat gangguan dan menyulitkan lembaga keuangan untuk memelihara likuiditas," kata Halim belum lama ini.

Mau tidak mau, untuk meyakinkan deposannya perbankan kemungkinan menaikkan suku bunga untuk lebih menarik. Dengan begitu dananya tidak pergi dari perbankan.

Halim mengatakan jika antara Amerika Serikat (AS) dan China memanas maka ekonomi kedua negara pasti turun. Jika keduanya turun, maka akan berimbas pada penurunan ekonomi negara lainnya.

Dalam kondisi yang tidak pasti investor akan ragu untuk memilih negara mana yang tepat untuk investasi. Dia menilai faktor tersebut menjadi penyebab adanya potensi pembalikan arus dana dari negara berkembang seperti Indonesia, ke negara maju. Terutama jika tidak ada penyesuaian yang dilakukan oleh pemerintah ataupun perbankan. 

 

KOMENTAR