Pertamina Cari Mitra Strategis Garap Proyek Kilang Minyak Balikpapan

Sifi Masdi

Friday, 03-08-2018 | 08:17 am

MDN
Gedung Pertamina Pusat [ist]

Jakarta, Inako

PT Pertamina mencari mitra strategis untuk mengembangkan sejumlah proyek kilang. Salah satu proyek kilang itu adalah Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Heru Setiawan, mengatakan Pertamina baru akan memulai market sounding untuk mencari mitra di proyek RDMP Balikpapan pada tahun ini.

Meski belum memulai market sounding, Pertamina telah menerima penawaran kemitraan dari dua perusahaan. "Yakni perusahaan yang berasal dari Azerbaijan dan perusahaan dari Jepang," ungkap dia, Selasa (1/8).

Secara terperinci, Heru menyebutkan identitas kedua perusahaan tersebut, yakni Socar asal Azerbaijan dan JX Nippon yang berasal dari Jepang. Tahun 2016, JX Nippon hampir menjadi mitra Pertamina di proyek RDMP Balikpapan.

Namun kerjasama tersebut urung terjadi. Kala itu, Pertamina dan JX Nippon tidak menemui kata sepakat terkait dengan besaran nilai investasi dan waktu pengerjaan proyek RDMP. JX Nippon mengharapkan proyek digarap lebih lama 2-3 tahun dari target Pertamina.

Selain kedua perusahaan itu, Pertamina masih membuka peluang bermitra dengan perusahaan lain. Hingga saat ini Pertamina belum memutuskan siapa mitra di proyek RDMP Balikpapan. "Kami sudah punya data mengenai mitra kami. Nanti kami buka lagi, rencananya tahun ini," imbuh Heru.

Pertamina mencari lebih dari satu mitra untuk menggarap RDMP Balikpapan. Yang pasti, Heru menegaskan Pertamina masih akan tetap memegang kendali dengan memiliki saham mayoritas di proyek RDMP Balikpapan.

Sejauh ini proyek RDMP Balikpapan dalam tahap persiapan konstruksi. Pertamina akan menunjuk kontraktor engineering, procurement and construction (EPC) pada November atau Desember 2018, sehingga tahapan konstruksi RDMP Balikpapan dimulai awal tahun depan.

Selain mencari mitra di proyek RDMP Balikpapan, Pertamina berencana menambah mitra di proyek RDMP Cilacap. Sebelumnya, perusahaan migas pelat merah ini telah membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Saudi Aramco di proyek RDMP Cilacap pada 22 Desember 2016.

Belakangan, Pertamina berniat spin off atau mengalihkan aset. "Kami mesti bicara dengan Saudi Aramco," ujar Heru. Namun dia memastikan proyek RDMP Cilacap tetap berjalan dan saat ini dalam tahap pembebasan lahan.

 


 

KOMENTAR