Perubahan Iklim Jadi Fokus Dikusi Pertemuan Stockholm World Water Week 2023

Sifi Masdi

Wednesday, 23-08-2023 | 09:31 am

MDN
Deputi Sarana Prasarana Bappenas Ervan Maksum dalam World Water Week 2023 di Stockholm, Swedia (Selasa, 22/8/2023) [dok:pupr]

 

 

 

Stockholm, Inako

Perubahan iklim dapat mengakibatkan penurunan ketersediaan air, perubahan produktivitas tanaman, hilangnya keanekaragaman hayati, dan juga berkaitan dengan peningkatan risiko banjir dan kekeringan. Dampak tersebut tentu akan menjadi tantangan dan ancaman ke depannya.

 

 

BACA JUGA: Menteri Basuki: Pentingnya Solusi Pembiayaan Sektor Air

Hal ini disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang dibacakan oleh Deputi Sarana Prasarana Bappenas Ervan Maksum dalam World Water Week 2023 di Stockholm, Swedia (Selasa, 22/8/2023). Adapun fokus yang didiskusikan adalah isu adaptasi perubahan iklim di kawasan Asia Pasifik.

“Oleh karena itu, kemitraan strategis antar negara dan pihak-pihak terkait dalam mencari solusi dan melaksanakan aksi nyata harus dilanjutkan dan ditingkatkan,” kata Deputi Ervan.

 

 

Indonesia sendiri telah mempraktikkan pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan ketahanan air pada Daerah Aliran Sungai (DAS) dan mengendalikan siklus air melalui beberapa proyek pengembangan sumber daya air terpadu di Sungai Citarum, Bengawan Solo dan Brantas. Hal ini sekaligus sebagai upaya pengurangan risiko dampak perubahan iklim.

BACA JUGA: Basuki Ajak Mesir Jadi Koordinator Region Afrika Dalam  World Water Forum ke-10 di Bali

Menurut Basuki, sejumlah isu air yang perlu ditangani oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan di seluruh dunia yaitu peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi, memperjelas keterkaitan antara air, bencana, dan perubahan iklim, mengatasi krisis energi dan pangan melalui air, serta pembangunan perdamaian melalui air.

 

 

 

“Negara-negara Asia-Pasifik berpotensi untuk memainkan peran utama dalam komunitas internasional di tahun-tahun mendatang, sehingga harus mengambil inisiatif, sambil bekerja sama dengan negara lain untuk mempercepat pembangunan. Para pemimpin politik di bidang air dan sektor lainnya juga harus memenuhi tanggung jawab untuk memimpin diskusi substantif dan menunjukkan komitmen mereka,” jelas Deputi Ervan.

 

BACA JUGA: Menteri PUPR  Undang SIWI Berpartisipasi Aktif dalam World Water Forum ke-10 di Bali 2024

Terakhir, Menteri Basuki juga mengundang para delegasi untuk menghadiri World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada tahun 2024. Menurutnya, World Water Forum ke-10 akan menjadi kesempatan yang sangat baik bagi para pemimpin untuk berkumpul dan melakukan dialog politik tingkat tinggi yang bertujuan untuk merumuskan solusi permasalahan air dan mengembangkan roadmap yang fokus pada implementasi rencana dan kebijakan.


 

 

KOMENTAR