Polisi Perancis: Mendakwa beberapa Orang Langgar Prokes Covid19 pada Malam Tahun Baru 2021

Hila Bame

Sunday, 03-01-2021 | 14:23 pm

MDN
Sambutan ilegal di barat laut Prancis berakhir pada Sabtu (2 Januari) setelah lebih dari dua hari berpesta yang menyebabkan bentrokan dengan polisi.

 

 

PARIS, INAKORAN

 

Negara-negara di seluruh dunia memperketat pembatasan pada populasi mereka pada Sabtu (2 Januari) untuk melawan kebangkitan COVID-19, karena Uni Eropa menawarkan bantuan kepada perusahaan obat untuk memperluas produksi vaksin untuk mengatasi "kemacetan" distribusi, demikian dilansir dari AFP Minggu (3/1/21).

BACA:  

Kemenkes Mulai Kirim SMS Blast Kepada Kelompok Prioritas Penerima Vaksin COVID-19

Dari jam malam lokal hingga larangan alkohol dan penguncian total, pemerintah berusaha mengatasi lonjakan kasus.

Virus korona telah menewaskan lebih dari 1,8 juta orang secara global sejak muncul di China pada Desember 2019, menurut penghitungan dari sumber resmi yang dikumpulkan oleh AFP.

Tetapi para ahli khawatir yang terburuk belum datang, memprediksi peningkatan tajam dalam infeksi dan kematian setelah berminggu-minggu pertemuan liburan.

Polisi Prancis mendakwa ratusan orang yang bersuka ria pada Tahun Baru pada hari Sabtu karena melanggar langkah-langkah anti-COVID-19 di pesta ilegal.

Sekolah umum di ibu kota Thailand akan ditutup selama dua minggu.

Wabah bulan lalu di pasar makanan laut telah menyebabkan kebangkitan virus di kerajaan itu, dengan infeksi terdeteksi di 53 dari 77 provinsinya.

Di Tokyo, gubernur kota pada hari Sabtu meminta pemerintah Jepang untuk mengumumkan keadaan darurat baru ketika negara tersebut memerangi gelombang ketiga COVID-19, dengan jumlah kasus baru yang tercatat.

Dan Korea Selatan memperpanjang pembatasan anti-virus hingga 17 Januari di wilayah Seoul yang lebih besar, termasuk larangan pertemuan lebih dari empat orang, yang akan diperluas untuk mencakup seluruh negeri.

 

KOMENTAR