Politisi Indonesia dan Kaledonia Baru Sepakat Bahas Isu Perempuan

Sifi Masdi

Monday, 21-03-2022 | 19:14 pm

MDN
Tjoki Aprianda Siregar (kiri) bersama dengan para politisi perempuan yang membahas isu aktual tentang kepemimpinan perempuan di Noumea, Kalidonia Baru [dok:inakoran]

 

 

Noumea, Inako

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day), para politisi perempuan Indonesia dan Kaledonia Baru membahas sejumlah isu keperempuanan dalam Focus Group Discussion (FGD) on the Roles of Women Politicians in Shaping the Developments in Their Countries pada 18 Maret 2022.

FGD ini diselenggarakan secara daring oleh Kaukus Perempuan  Parlemen Republik Indonesia (KPPRI), Kaukus Politisi Perempuan Indonesia (KPPI) dan para politisi perempuan Kaledonia Baru. Mereka bekerja sama dengan Konsulat Jenderal RI di Noumea (KJRI Noumea), Kaledonia Baru.

 

 

FGD ini dihadiri Roch Wamytan, Ketua Kongres (Parlemen) Kalidonia baru dan Hendra Satya Pramana, Konsulat Jenderal RI. Keduanya merasa gembira atas penyelenggaraan FGD ini. FGD ini diketuai oleh Badikenita Putri Br. Sitepu, Anggota DPD RI,  dan Nadine Jalabert, Ketua Komisi Hak-Hak Perempuan Kaledonia Baru.

FGD ini juga diikuti oleh para politisi perempuan Indonesia, antara lain Eva Kusuma Sundari, Luluk Hamidan, Rahayu Saraswati, Mercy Barends, Sondang Tampubolon, dan Miftahul Jannah. Sementara para politisi Kaledonia Baru adalah Nadine Jalabert, Laura Vendegou, Marie-Line Sakilia, Maria-Isabella Lutovika, dan Aniseta Tufele.

 

 

Sejumlah isu aktul yang dibahas dalam FGD kali ini, antara lain, upaya-upaya mengatasi kekerasan terhadap perempuan, kepemimpinan perempuan  dan perempuan dalam kehidupan politik, pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi dan kemasyarakatan, perempuan dan akses ke teknologi digital, peran perempuan dalam upaya pemulihan ekonomi terkait dengan krisis ekonomi karena pandemic Covid-19, dan peran perempuan dalam penanggulangana  dampak perubahan iklim.

Bagi Tjoki Aprianda Siregar, diplomat yang saat ini bertugas pada Konsulat Jenderal Indonesia di Noumea, pembahasan isu-isu aktual tersebut menunjukkan bahwa para politisi perempuan tidak berbeda dengan para politisi laki-laki. Mereka tidak hanya berjuang berjuang untuk isu-isu keperempuanan saja, tetapi juga isu-isu kontemporer yang menjadi fokus bersama komunitas internasional.

 

 

 

 


 

 

 

 

 

KOMENTAR