Polusi Udara Bisa Mengganggu Perkembangan Saraf dan Kemampuan Kognitif

Binsar

Monday, 21-08-2023 | 11:03 am

MDN
WHO menjelaskan, polusi udara bisa memicu asma [ist]

 

Polusi udara ternyata membawa beberapa dampak negatif yang serius bagi kesehatan, di antaranya bisa mengganggu perkembangan saraf dan kognitif manusia. Dari semua kelompok umur, anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan mengalami dampak buruk polusi udara.

Secara umum, polusi udara menyebabkan batuk, pilek, atau sesak napas. Namun, dalam jangka panjang, bisa berdampak pada perkembangan kognitif seseorang.

Catatan UN Environment Programme menyebut, polusi udara menyebabkan kematian sekitar 7 juta orang tiap tahun di seluruh dunia.

Disari dari berbagai sumber, berikut beberapa buruk dampak polusi udara bagi manusia.

1. Menganggu perkembangan saraf dan kognitif

Dokter spesialis kejiwaan Irwan Supriyanto pada 2014, dalam artikelnya yang berjudul Ganggguan Kognitif akibat Polusi Udara Ancaman bagi Generasi Mendatang menulis polusi udara berdampak pada perkembangan saraf dan kemampuan kognitif pada anak. Hal ini terjadi karena otak anak-anak masih dalam masa perkembangan sehingga sel-sel sarafnya masih sensitif terhadap pengaruh lingkungan.

 

 

2. Memicu Asma

WHO menjelaskan, polusi udara bisa memicu asma. Hal itu bisa menimpa orang dewasa dan anak-anak. Anak-anak yang awalnya tidak memiliki riwayat asma bisa saja terkena asma jika terus menerus menghirup udara dengan kualitas yang buruk.

3. Kanker Anak

Polusi udara bisa berdampak pada kanker anak, khususnya leukemia. Anak di bawah usia 6 tahun sangat rentan terhadap paparan polusi.

4. Penyakit Kardiovaskular

Kandungan berbahaya dalam udara yang telah terkontaminasi dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu hipertensi yang berakibat pada peningkatan resiko penyakit kardiovaskular.

 

 

KOMENTAR