Prabowo Nggak Mau Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P: Nggak Model Kawin Paksa

Timoteus Duang

Tuesday, 25-04-2023 | 11:53 am

MDN
Hasto Kristiyanto

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan partainya tidak akan menggunakan sistem kawin paksa dalam menentukan calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.

 

Penegasan ini disampaikan Hasto untuk menanggapi pernyataan Prabowo Subianto yang terang-terangan menolak menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

"Ya tentu saja kita kan nggak model kawin paksa, tentu ada pacarannya, ada pemahamannya, ada komitmen terhadap rakyat bangsa dan negara," ungkap Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/4/2023).

Hasto juga menegaskan bahwa partainya akan mengacuh pada apa yang telah disampaikan Presiden Jokowi. Sebelumnya Jokowi menyebut beberapa nama yang dianggap layak menjadi cawapres Ganjar.

Baca juga: Menurut Ketum GP Ansor, Empat Nama Ini Potensial Dampingi Ganjar Pranowo

Menurut Hasto, dinamika politik ke depannya masih terus dinamis dan PDI Perjuangan terus melakukan pengkajian sebelum mengambil keputusan bersama Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum.

"Jadi setelah Ibu Mega menyampaikan pengumuman itu kan kemudian semua melihat konstelasi yang ada.”

“Dan dalam melihat konstelasi itu yang dilihat kan rakyat Indonesia, sebagai pemegang kedaulatan dari melihat rakyat Indonesia itu muncul kesadaran oh kalau gitu kami menyatukan diri bersama dengan calon presiden PDIP itu proses yang muncul," tuturnya.

Baca juga: NasDem Tanggapi Pernyataan Anies Baswedan Soal Kekuatan Politik Prabowo dan Ganjar

Lebih lanjut, Hasto menegaskan bahwa partainya akan terus memantau dinamika nama-nama cawapres yang muncul di tengah masyarakat.

Karena itu, beliau meyakinkan publik bahwa dalam menentukan cawapres Ganjar, PDI Perjuangan tidak akan menerapkan prinsip jodoh-menjodohkan.

"Jadi enggak ada proses-proses yang terkait dengan jodoh menjodohkan karena semua itu berjalan dengan natural sesuai dengan kehendak dari masyarakat."

 

KOMENTAR