Prahara Duniatex Gagal Bayar Obligasi, Utang Dari Kreditur Sedikitnya Rp10,3 Triliun

Jakarta, Inako
Sebanyak 10 bank tercatat sebagai kreditur anak usaha Duniatex Group, PT Duta Merlin Dunia Textile (DMDT).
J.P Morgan mencatat kredit yang disalurkan oleh bank tersebut DMDT sepanjang 2018 sebesar Rp5,25 triliun dan US$362,3 miliar. Sebanyak 58% di antaranya merupakan kredit sindikasi.
Seperti diketahui, anak usaha Duniatex, Delta Dunia Sandang Tekstil baru saja dikabarkan gagal membayar bunga dan pokok surat utang dengan total nilai US$11 juta. S&P Global Ratings pun memutuskan untuk memangkas peringkat utang perusahaan sebesar 6 level.
Menariknya, produsen tekstil yang disebut terbesar di Indonesia ini gagal membayar kupon obligasi dollar AS yang jatuh tempo pada 10 Juli lalu. Hanya berselang empat bulan setelah perusahaan ini menerbitkan obligasi senilai $ 300 juta. Bahkan, obligasi perusahaan ini sempat mendulang permintaan lebih dari US$ $ 1 miliar.
Perjalanan Delta Merlin Grup di Persilatan Tekstil Indonesia.
Saat ini PT. Delta Marlin Group dipimpin oleh Sumitro (48 tahun) putra perintis usaha tekstil asal Solo, Jawa Tengah sejak 1974.
Awalnya PT. Delta Merlin Group hanya memiliki satu lini bisnis, yaitu CV. Duniatex yang bergerak di bidang tekstil sejak tahun 1974.
Duniatex dimulai oleh Hartono dan istrinya, Indriati. Sumitro adalah putra dari pasangan ini.
Hartono memang telah meninggal dunia, tapi bisnis tekstilnya berkembang pesat saat diteruskan oleh Sumitro.
195828355
KOMENTAR