Presenter Ini Menjadi Viral Karena Berani Mengeritik Kerajaan Inggris Lewat Televisi

Binsar

Tuesday, 13-09-2022 | 10:25 am

MDN
Masyarakat adat atau kelompok etnis yang merupakan penghuni paling awal di Australia [ist]

 

Jakarta, Inakoran

Seorang pembaca berita di Australia menjadi viral setelah menyerukan kepada Kerajaan Inggris secara langsung di TV untuk meminta maaf atas sejarah penganiayaan mereka terhadap orang-orang First Nations di bawah kolonialisme.

First Nations adalah istilah yang mengcu pada masyarakat pertama atau adat dan kelompok etnis yang merupakan penghuni paling awal yang diketahui dari suatu daerah.

Presenter bernama Narelda Jacobs, yang merupakan presenter acara pagi Studio 10 itu, pertama kali mengungkapkan kebenciannya terhadap Kerajaan Inggris dan mengatakan orang Aborigin tidak boleh dikritik karena menolak berkabung atas kematian Ratu Elizabeth II.

Dia kemudian menyebut monarki sebagai 'simbol kolonialisme' dan mempertanyakan apakah Keluarga Kerajaan telah melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu.

 

 

“Ada kesalahan besar yang dilakukan. Australia diselesaikan tanpa persetujuan dari orang-orang First Nations yang ada di sini,” katanya selama siaran.

Jacobs juga berbicara tentang mendiang ayahnya Cedric Jacobs, seorang pria pribumi yang selamat dari Generasi yang Dicuri.

Pendeta dari Uniting Church di Australia, dia pernah bertemu Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip pada 1980-an untuk menerima Order of the British Empire.

"Mereka tahu betul bahwa rencana untuk sebuah perjanjian sedang berjalan, karena ada perjanjian [dengan penduduk asli] di Selandia Baru dan juga di Kanada. Tapi apa yang mereka lakukan? Itulah sumber frustrasinya," tambah Jacobs, seperti dilansir dari Timesnownews.

Meskipun dia mengakui bahwa 'monarki berada di atas politik' tetapi menegaskan bahwa dia berharap mereka telah berbuat lebih banyak untuk Penduduk Asli Australia dan untuk orang-orang dari negara-negara terjajah lainnya.

"Sementara dunia telah bersatu dalam kesedihan atas meninggalnya Ratu, orang-orang terjajah juga bersatu karena trauma mereka," kata Jacobs.

Pada akhirnya, dia berbicara tentang artefak curian, permata, permata, dan barang berharga lainnya yang disimpan di museum Inggris.

Karena kita tahu bahwa di museum Inggris ada artefak yang dicuri. Permata yang dicuri, berlian. Ada sisa-sisa manusia yang duduk di museum Inggris, bahkan sekarang," katanya.

Sementara pernyataannya bergema dengan banyak pengguna media sosial, beberapa mengatakan pembicaraan itu tidak diperlukan selama siaran langsung hanya beberapa jam setelah kematian Ratu Elizabeth II.

 

KOMENTAR