Presiden Jokowi Minta KUMKM Lebih Kompetif dan Berkualitas

Sifi Masdi

Monday, 28-03-2022 | 18:20 pm

MDN
Presiden Jokowi membuka Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap KUMKM Tahun 2022 secara virtual, Senin (28/3/2022) [dok:kemenkop]

 

 

Jakarta, Inako

Presiden Joko Widodo (Jokowi)  meminta peningkatan SDM KUMKM harus terus dilakukan, mulai dari pusat hingga daerah. KUMKM harus lebih kompetitif dan berkualitas serta membenahi packaging (kemasan).

 

"Saya sudah menandatangani Perpres Nomor 2 Tahun 2022, pengembangan wirausaha nasional untuk lebih baik lagi. Lebih banyak wirausaha-wirausaha muda yang maju dan produktif untuk bersaing di pasar global," tegas Presiden Jokowi saat membuka Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap KUMKM Tahun 2022 secara virtual dari Istana Negara, Senin (28/3/2022).

Yang tak kalah penting sambung Jokowi, agar pemerintah pusat dan daerah mempermudah perizinan dan akses produk UMKM semakin kreatif dan menarik.

 

 

"Pendataan tunggal yang komprehensif dan berkualitas. Tujuannya, agar UMKM tumbuh fokus terarah dan berkelanjutan terus maju," pungkas Presiden Jokowi.

Sementara di kesempatan yang sama, MenKopUKM Teten Masduki menjelaskan, penyelenggara Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM memiliki empat poin substansi yang menjadi latar belakang krusialnya. Pertama, disahkannya Perpres No.2 mengenai Pengembangan Kewirausahaan Nasional.

Kedua, menghadirkan UMKM Indonesia dalam ekosistem digital serta memaksimalkan potensi ekonomi yang tercipta. Ketiga, memunculkan para Pahlawan Digital, agregator/enabler/konsolidator dalam pemanfaatan teknologi digital bagi KUMKM dan keempat, pendataan lengkap KUMKM sebagai fundamental Basis Data Tunggal Koperasi dan UMKM.

"Substansi tersebut dikemas dalam tiga Working Group yang kami gelar. Kami mengundang 1.200 peserta (200 luring dan 1.000 daring) yang merupakan perwakilan dari beragam pemangku kepentingan. Mulai dari Kementerian/Lembaga, Bank Indonesia (BI) OJK, Pemerintah Daerah, lembaga pembiayaan perbankan dan non bank, BUMN, perguruan tinggi, asosiasi, lembaga inkubator, komunitas dan pelaku platform digital KUMKM, fintech dan e-commerce," rinci Menteri Teten.

Ia menegaskan, di tengah tantangan pandemi Covid-19, bertransformasi digital menjadi keniscayaan, untuk bertahan, bangkit, tumbuh, sampai dengan memenangkan persaingan. Tahun 2020 lalu jumlah UMKM digital di Indonesia hanya8 juta. Di tengah pandemi, angka ini bertumbuh signifikan, yakni 115 persen dalam rentang 2 tahun.

 

 

"Hari ini, setidaknya 17,59 juta UMKM hadir dalam platform lokapasar digital atau e-commerce. Sebanyak 27 persen dari total populasi UMKM, 58 persen dari target 30 juta UMKM onboard ekosistem digital," rincinya.

Namun demikian, sambung MenKopUKM, transformasi digital bukan semata menghadirkan KUMKM dalam platform digital. Transformasi digital KUMKM adalah sebuah ikhtiar holistik, tidak hanya di aspek pemasaran saja. Melainkan juga membangun ekosistem yang meliputi proses bisnis dari hulu ke hilir.

"Dengan pendekatan digital KUMKM tersebut, kami optimis, target yang diberikan Presiden Jokowi dapat tercapai, sehingga kita dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia," ucap Teten.

 

 

 

KOMENTAR