Program Makan Gratis Tetap Berjalan dengan Penyesuaian Selama Ramadan

Timoteus Duang

Tuesday, 25-02-2025 | 11:36 am

MDN
Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan jajaran Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta, pada Senin, 24 Februari 2025. Foto: BPMI Setpres

JAKARTA, INAKORAN.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berlangsung selama Ramadan dengan beberapa perubahan dalam mekanisme distribusinya.

Dadan menjelaskan bahwa makanan akan diberikan kepada anak-anak untuk dibawa pulang, sehingga mereka yang menjalankan puasa dapat mengonsumsinya saat berbuka, sementara yang tidak berpuasa tetap dapat menikmatinya di rumah atau tempat lain yang sesuai.

 

“Jadi kalau sekolah masuk, maka program makan bergizi tetap dilaksanakan, tetapi mekanismenya berbeda seperti hari biasa di mana kita akan berikan makan bergizi itu untuk dibawa pulang.”

“Jadi untuk yang puasa bisa dimakan saat buka, untuk yang tidak puasa bisa dimakan sembunyi di sekolah atau di rumah,” jelasnya.

Untuk jenis makanan yang diberikan selama Ramadan, BGN menyesuaikannya agar lebih tahan lama, seperti susu, telur rebus, kurma, kue kering, dan buah.

Baca juga: Pemerintah Sebut MBG Sudah Jangkau 2 Juta Penerima Manfaat di 38 Provinsi

Dadan juga menegaskan bahwa komposisi gizi tetap menjadi perhatian utama, dengan memastikan makanan yang diberikan mencakup protein, karbohidrat, dan serat.

“Mungkin juga sesekali ada bubur kacang hijau atau kolak. Yang jelas sumber komposisi gizinya tetap, di mana di situ ada protein, ada karbohidrat, dan ada serat,” lanjutnya.

Makanan akan dikemas dengan bahan ramah lingkungan, dan anak-anak diwajibkan menukar kantong makanan setiap harinya.

Baca juga: Presiden Prabowo Larang Pakai Minyak Goreng Bekas untuk Makan Gratis

Selain untuk mengurangi sampah, cara ini juga bertujuan melatih kedisiplinan anak-anak.

“Jadi ada uji coba di Sukabumi, di mana anak-anak diberi makanan yang dibawa dengan kantong ke rumah, kemudian besoknya kantongnya harus dibawa kembali, ditukar dengan kantongnya isi, sehingga tidak menimbulkan sampah, dan melatih juga anak-anak supaya disiplin bahwa kantong itu bisa ditukar setiap hari,” terangnya.

Program ini direncanakan berlangsung hingga menjelang Idul Fitri dengan evaluasi rutin setiap minggu untuk memastikan efektivitasnya.

Baca juga: Presiden Prabowo Dorong Transparansi dalam Program Makan Bergizi Gratis

Evaluasi juga akan mempertimbangkan mekanisme pendistribusian makanan di daerah non-muslim, apakah akan disamakan dengan wilayah lainnya atau memerlukan perlakuan khusus.

“Memang ada usulan kalau yang di daerah non-muslim tetap masak seperti biasa, tapi kan tetap ada yang puasa ya, jadi kita akan samakan.”

“Nanti kita akan evaluasi setelah berjalan satu minggu apakah di daerah yang non-muslim sama seperti yang pada umumnya, atau diberikan treatment khusus,” tandasnya.

 

KOMENTAR