RDIF Gandeng Dr Reddy Untuk Memasok Vaksin Sputnik V di India

Binsar

Thursday, 17-09-2020 | 08:39 am

MDN
Ilustrasi

 

New Delhi, Inako

Beberapa hari setelah Pusat mengatakan India sedang berbicara dengan Rusia tentang Vaksin Sputnik V Covid-19, Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) pada hari Rabu mengumumkan kerja sama, raksasa farmasi India, Laboratorium Dr Reddy untuk melakukan uji klinis dan distribusi vaksin Sputnik V di India.

“Kami sangat senang bermitra dengan Dr Reddy di India. Dr Reddy's telah memiliki kehadiran yang sangat mapan dan dihormati di Rusia selama lebih dari 25 tahun dan merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di India," kata Kirill Dmitriev, CEO dari Dana Investasi Langsung Rusia.

 

“Platform vektor adenoviral manusia, yang merupakan inti dari vaksin Rusia, telah diuji di lebih dari 250 studi klinis selama beberapa dekade, dan telah ditemukan aman tanpa potensi konsekuensi negatif jangka panjang,” tambahnya.

Vaksin Sputnik V, yang didasarkan pada platform vektor adenoviral manusia dengan keamanan yang terbukti, sedang menjalani uji klinis untuk pandemi virus corona.

“Pengiriman berpotensi dimulai pada akhir 2020 tergantung pada penyelesaian uji coba yang berhasil dan registrasi vaksin oleh otoritas pengawas di India,” kata RDIF.

 

RDIF mengatakan setelah persetujuan peraturan di India, RDIF akan memasok 100 juta dosis vaksin untuk Dr Reddy.

“Kami senang bisa bermitra dengan RDIF untuk membawa vaksin ini ke India. Hasil Tahap I dan II telah menjanjikan, dan kami akan melakukan uji coba Tahap-III di India untuk memenuhi persyaratan regulator India. Vaksin Sputnik V dapat memberikan opsi yang kredibel dalam perjuangan kita melawan COVID 19 di India," kata GV Prasad, Wakil Ketua dan Direktur Pelaksana Laboratorium Dr Reddy menyatakan.

 

Kementerian Kesehatan sebelumnya mengatakan bahwa India sedang melakukan percakapan dengan Rusia mengenai vaksin Sputnik V COVID-19 yang baru-baru ini mendaftarkan "vaksin Covid-19 pertama di dunia" dan sekarang dalam uji coba vaksin fase III, yang melibatkan lebih dari 40.000. orang di lebih dari 45 pusat kesehatan di seluruh Rusia.

"Sejauh menyangkut vaksin Sputnik-5, India dan Rusia sedang berkomunikasi. Beberapa informasi awal telah dibagikan," kata Rajesh Bhushan, Sekretaris, Kementerian Kesehatan Union.

KOMENTAR