Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis (10/4/2025)

Sifi Masdi

Thursday, 10-04-2025 | 08:27 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada Rabu (9/4), terkoreksi 0,47% ke level 5.967,99. Pelemahan ini mencerminkan sikap hati-hati investor yang masih dibayangi oleh ketidakpastian global, terutama terkait perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

 

Indy Naila, Investment Analyst dari Edvisor Provina Visindo, menjelaskan bahwa pelaku pasar masih mencermati arah negosiasi dagang kedua negara besar tersebut, serta menunggu rilis data inflasi dari AS dan China yang diprediksi berdampak signifikan terhadap sentimen pasar.

 

“Sentimen utama saat ini masih berasal dari kebijakan tarif Presiden Trump dan kelanjutan negosiasi dagang. Selain itu, investor juga memperhatikan data inflasi dari AS dan China yang akan segera dirilis,” ujar Indy.

 

Dari sisi domestik, investor juga memantau perkembangan kebijakan pemerintah, termasuk implementasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta dinamika inflasi dalam negeri.

 

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, sektor barang konsumsi (consumer goods) dinilai lebih defensif dan relatif stabil. Indy merekomendasikan saham-saham yang memiliki fundamental kuat di sektor ini.

 

“Saham seperti Indofood (INDF) dengan target harga Rp7.850 dan Alfamart (AMRT) dengan target harga Rp2.000 layak dipertimbangkan karena kinerjanya cenderung stabil meski terjadi gejolak global,” tambah Indy.

 

Sementara itu, Senior Marketing Technical Analyst Mirae Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyoroti bahwa tekanan eksternal seperti kebijakan tarif AS dan arah kebijakan moneter The Fed masih menjadi faktor dominan dalam pergerakan IHSG.

“IHSG sempat mengalami rebound pada sesi pertama, namun hanya bersifat sementara. Untungnya, pelemahan yang terjadi tidak terlalu dalam,” kata Nafan.

 

Untuk perdagangan hari ini, Kamis (10/4), Indy memperkirakan IHSG akan bergerak menguji resistance di kisaran 5.800–6.089. Sementara itu, Nafan melihat adanya pola bearish consolidation dengan potensi pergerakan di rentang 5.900–6.200.

 

Disclaimer:

Rekomendasi ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.

 


 

 

KOMENTAR