Rekomendasi Saham Pilihan Sektor Infrakstruktur: Rabu, 11 Desember 2024
Jakarta, Inakoran
Perkembangan emiten sektor infrastruktur pada tahun 2024 menghadapi sejumlah tantangan. Meskipun banyak harapan akan kemajuan infrastruktur, kenyataannya kinerja emiten sektor ini masih menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Dengan tekanan dari suku bunga tinggi, pemangkasan anggaran, dan sentimen negatif yang kerap menghantui, investor perlu lebih berhati-hati dalam memilih saham.
Indeks IDX Infrastrukcture mengalami kontraksi sebesar 5,05% sejak awal tahun 2024. Hal ini mencerminkan kondisi yang tidak menguntungkan bagi emiten yang tergabung dalam indeks ini. Seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), tekanan suku bunga global dan efisiensi belanja pemerintah menjadi faktor utama yang menekan kinerja sektor ini.
Aditya Prayoga, Research Analyst dari Phintraco Sekuritas, menjelaskan bahwa tingginya suku bunga menjadi tantangan terbesar bagi sektor infrastruktur. Emiten yang sering mengandalkan utang untuk pembiayaan proyek infrastruktur kini terjebak dalam lingkaran setan di mana biaya bunga yang meningkat menggerus margin keuntungan. Selain itu, pemangkasan anggaran infrastruktur di tahun 2025 diperkirakan akan berdampak signifikan pada kinerja sektor ini.
BACA JUGA:
Progres Pembangunan IKN Capai 61,7% Hingga Awal Desember
Harga Minyak Naik 1%: Dampak Konflik Timur Tengah
Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa, 10 Desember 2024
Di tengah tantangan tersebut, proyek-proyek strategis nasional (PSN) seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi harapan untuk memicu pergerakan sektor infrastruktur. Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan beberapa proyek ini, yang diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi sektor infrastruktur secara keseluruhan.
Meskipun tantangan mengintai, ada beberapa saham yang masih bisa dipertimbangkan oleh para investor. Emiten telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) menunjukkan prospek yang lebih cerah berkat pertumbuhan permintaan layanan data. Aditya merekomendasikan beli untuk ISAT dengan target harga Rp 3.000 per saham dan EXCL di Rp 2.900 per saham.
Hendra Wardana, Founder Stocknow.id, juga menyoroti pentingnya sektor telekomunikasi yang didukung oleh digitalisasi yang terus berkembang. Dia merekomendasikan TLKM dengan target harga Rp 3.130 per saham, serta EXCL di Rp 2.500 per saham.
Sementara itu, sektor konstruksi dan jalan tol mungkin masih menghadapi tekanan, meskipun ada potensi perbaikan jika suku bunga mulai turun. Untuk emiten jalan tol seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR), rekomendasi buy diberikan di level Rp 4.360 per saham dengan target harga Rp 4.700 per saham, didorong oleh peningkatan lalu lintas.
Disclaimer:
Semua rekomendasi di atas didasarkan pada analisa teknikal dan kondisi pasar saat ini. Investor disarankan untuk selalu mempertimbangkan profil risiko masing-masing sebelum mengambil keputusan investasi.
KOMENTAR