Romo Beny: Pelemparan Botol Seorang Gubernur Tunjukan Etika Ketidakpantasan Perilaku Pejabat Publik

Hila Bame

Monday, 04-11-2019 | 00:35 am

MDN

Jakarta, Inako

Pelemparan botol seorang gubenur menunjukan bahwa etika pejabat publik belum menjadi perilaku pejabat publik, demikian tanggapan Romo Beny terkait pelemparan botol  yang dilakukan Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, ketika  berlangsung laga Liga 1 putaran kedua Kalteng Putra versus Persib Bandung.

 

Seorang pejabat publik, lanjut Beny, seharusnya pejabat publik  memiliki keutaman publik dan menjadi role model atau contoh untuk di teladani.  Ini bagian dari etika kepantasan publik. Etika mengajar perilaku seorang sesuai dengan tugas dan pelayanan.


Seorang pejabat publik memiliki etika kepantasan publik, yang  melekat dalam jabatannya karena seorang pemimpin memiliki keutaman. 


Setiap tindakan dan sikap pejabat merupakan pencerminan langsung dari nilai-nilai demokrasi yang hendak dikembangkan. Apabila selama ini demokrasi hanya ditegakkan pada aspek ritual dan formal, perlahan-lahan demokrasi akan punah karena kehilangan semangat dan nilai-nilai kokoh yang dihormati bersama-sama.

Kekuasaan akan menjadi penguasa demokrasi, bukan sebagai penjaga nilai-nilai yang ditaati bersama-sama.
Tindakan pejabat publik memberi kan contoh keteladan dan menjaga moralitas publik yakni bertindak sportif dan fair play

 

Sebekumnya di media sosial sedang viral video Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran melakukan aksi lempar botol minuman saat menyaksikan pertandingan sepakbola. Di video lainnya, tampak dia marah-marah kepada Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar.

Peristiwa ini terjadi di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Jumat (1/11) malam. Saat itu sedang berlangsung laga Liga 1 putaran kedua Kalteng Putra versus Persib Bandung.

TAG#romo beny

163499653

KOMENTAR