RSUD Pariaman Butuh Dana Rp 200 M
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), membutuhkan anggaran Rp200 miliar di tahun 2018 ini.
Dana itu akan digunakan untuk membangun gedung pusat lima lantai sekaligus untuk ruang rawat inap agar bisa memberikan pelayanan lebih baik pada masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit di Pariaman, Rabu (10/1/2018), usai meninjau pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berada di bawah pengelolaan Pemprov Sumbar tersebut.
"Peralatan medis dan sumber daya manusia di RSUD ini sudah cukup memadai. Namun gedung masih kurang. Ini yang coba kita atasi ke depan," katanya.
Menurutnya anggaran itu akan diusahakan bisa dibantu pemerintah pusat, karena untuk APBD 2018 sudah tidak bisa dimasukkan lagi.
"Kita rembukkan dengan gubernur terkait kebutuhan itu, karena RSUD regional ini sangat strategis melayani masyarakat dari beberapa daerah seperti Kabupaten Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, dan Kota Pariaman," kata dia.
Sejak tahun 2013, RSUD Pariaman telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Karena itu, Nasrul berharap dengan penambahan peralatan medis, maka pelayanan di RSUD itu juga akan menjadi lebih baik.
Sementara itu Direktur RSUD Pariaman, dr. Indria Velutina mengatakan pasien rawat jalan di rumah sakit itu mengalami peningkatan dari 91 ribu pasien pada tahun 2016 menjadi 109 ribu pasien pada tahun 2017.
Namun hal itu berbanding terbalik dengan pasien yang rawat inap yang menurun pada 2017, salah satunya karena pelayanan yang tidak bisa maksimal, sebab kondisi gedung yang terpisah-pisah.
Ia berharap ada bantuan dari APBD Provinsi atau APBN untuk pembangunan gedung pusat, agar pelayanan bagi pasien yang rawat inap tidak terpisah-pisah lagi.
KOMENTAR