Saham Emiten Jalan Tol Masih Prospektif  Pasca-Lebaran

Sifi Masdi

Monday, 15-04-2024 | 11:35 am

MDN
Pergerakan saham PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) [inakoran]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Emiten jalan tol di Indonesia menunjukkan prospek yang menjanjikan di tahun 2024, terutama setelah mencatat kenaikan pendapatan di tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan, pertumbuhan pendapatan emiten jalan tol di tahun 2023 menunjukkan variasi yang cukup beragam.

 

BACA JUGA: H-1 Lebaran, Harga Emas Antam Melonjak Drastis, Sentuh Rp1.306.000 per Gram

 

Periode Lebaran seringkali menjadi pendorong bagi emiten jalan tol, dengan adanya peningkatan volume lalu lintas saat arus mudik dan balik. Misalnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 6,79 triliun di tahun 2023, naik 147,3% dari laba bersih tahun 2022 sebesar Rp 2,74 triliun. Pada akhir 2023, pendapatan JSMR mencapai Rp 21,31 triliun, naik 28,56% dari pendapatan tahun 2022 sebesar Rp 16,58 triliun.

 

 

 

JSMR memprediksi bahwa sebanyak 1,86 juta kendaraan akan meninggalkan wilayah Jabotabek pada periode H-7 hingga H+2 Hari Raya Idul Fitri 2024, yang jatuh pada tanggal 3 April - 11 April 2024. Volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 54,13% dibandingkan dengan lalu lintas normal pada periode yang sama. Jika dibandingkan dengan periode Hari Raya Idul Fitri 2023, total volume lalu lintas ini meningkat 5,94%.

 

Sementara itu, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mencatatkan kerugian sebesar Rp 233,74 miliar di tahun 2023, berbanding terbalik dari laba tahun 2022 sebesar Rp 72,43 miliar. Kerugian ini terjadi meskipun pendapatan META naik menjadi Rp 1,68 triliun di tahun 2023, naik 20,29% dari pendapatan tahun 2022 sebesar Rp 1,40 triliun.

 

BACA JUGA: Lo Kheng Hong Siap Nikmati Miliaran Dividen Pasca-Lebaran

 

Sayangnya, META memprediksi adanya penurunan volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) di ruas tol mereka selama periode Lebaran 2024. Jalan tol yang dimaksud adalah Jalan Tol Makassar dan Jalan Tol BSD (Pondok Aren-Serpong), yang merupakan jalan tol urban.

 

Reza Priyambada, Investment Consultant dari Reliance Sekuritas Indonesia, melihat bahwa kenaikan pendapatan emiten jalan tol disebabkan oleh kenaikan tarif tol, yang diiringi oleh pertumbuhan volume lalu lintas di sepanjang tahun 2023. “JSMR mendapatkan keuntungan lebih besar, karena memiliki lebih banyak ruas jalan tol,” ujarnya.

 

Reza memperkirakan bahwa volume lalu lintas di jalan tol yang dilalui pemudik pada masa Lebaran 2024 bisa meningkat sekitar 8%-10%. Salah satu sentimen positif kenaikannya adalah diskon tarif tol yang diberlakukan selama periode Lebaran 2024.

 

“Diskon tarif tol memberikan efek positif sepanjang juga diikuti oleh peningkatan volume kendaraan yang melintas,” tuturnya.

 

BACA JUGA: Menko Muhadjir Cek Kesiapan Arus Balik di  Sejumlah Titik Penyeberangan

 

Setelah periode Lebaran 2024, kinerja emiten jalan tol masih akan prospektif, asalkan mobilitas masih tinggi dan ada pembukaan ruas tol baru.

 

“Pembukaan ruas tol baru yang nantinya akan saling terhubung satu sama lain bisa meningkatkan mobilitas kendaraan. Pengembangan pemukiman di suatu wilayah juga dapat memberikan potensi pembukaan ruas tol baru,” papar Reza.

 

Reza pun merekomendasikan beli untuk JSMR dan CMNP (Citra Marga Nusaphala Persada)  dengan target harga Rp 6.800 dan Rp 1.800 per saham. Dengan demikian, saham emiten jalan tol masih menawarkan prospek yang menarik bagi investor di tahun 2024.

 

 

KOMENTAR