Sebagian Besar Kasus COVID-19 Berasal Dari Orang Tanpa Gejala

Binsar

Tuesday, 12-01-2021 | 15:00 pm

MDN
Ilustrasi

 

 

 

Jakarta, Inako

Model yang dipublikasikan di JAMA Network Open menunjukkan bahwa sekitar 59 persen dari semua kasus virus korona berasal dari mereka yang tidak menunjukkan gejala, termasuk 35 persen yang tidak menunjukkan gejala, dan 24 yang tidak menunjukkan gejala apa pun.

“Temuan studi ini menunjukkan bahwa identifikasi dan isolasi orang dengan gejala COVID-19 saja tidak akan mengendalikan penyebaran SARS-CoV-2 yang sedang berlangsung,” tulis para peneliti.

Model tersebut juga merekomendasikan penggunaan metode pencegahan yang dianjurkan oleh lembaga kesehatan selama berbulan-bulan - seperti memakai masker wajah dan mempraktikkan jarak sosial.

 

 

Penemuan ini “menunjukkan bahwa tindakan seperti memakai masker, kebersihan tangan, jarak sosial dan pengujian strategis pada orang yang tidak sakit akan menjadi dasar untuk memperlambat penyebaran COVID-19 sampai vaksin yang aman dan efektif tersedia dan digunakan secara luas,” kata para penulis.

“Intinya adalah mengendalikan pandemi COVID-19 benar-benar akan membutuhkan pengendalian pandemi diam-diam penularan dari orang-orang tanpa gejala," kata Jay C. Butler, wakil direktur CDC untuk penyakit menular dan rekan penulis studi, kepada Washington Pos.

“Alat mitigasi komunitas yang kami miliki perlu digunakan secara luas untuk dapat memperlambat penyebaran SARS-CoV-2 dari semua orang yang terinfeksi, setidaknya sampai kami memiliki vaksin tersebut secara luas.”

Viral load pada pembawa virus corona tanpa gejala sama banyaknya dengan mereka yang memiliki gejala.

 

 

Karena penularan COVID-19 awalnya hanya dikaitkan dengan batuk dan tetesan bersin dari manusia yang terinfeksi, orang berasumsi bahwa mereka yang tetap tanpa gejala mungkin tidak dapat menularkan virus kepada orang lain. Namun, penelitian menunjukkan sebaliknya.

Sesuai penelitian, tidak hanya orang tanpa gejala menularkan virus kepada orang lain, mereka membawa viral load sebanyak orang yang memiliki gejala.

Menurut temuan penelitian Korea Selatan, yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Society Internal Medicine, orang tanpa gejala membawa virus di hidung, tenggorokan, dan paru-paru mereka sebanyak orang yang menunjukkan gejala tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga menyebarkannya selama mereka yang memiliki gejala.

KOMENTAR