Sejumlah Bank Raup Keuntungan dari KPR Take Over Setelah Suku Bunga Turun

Jakarta, Inako

Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) lewat take over memiliki potensi yang menjanjikan bagi sebagian bank seiring dengan penurunan suku bunga. Dengan tawaran suku bunga KPR fixed yang jauh lebih rendah mendorong banyak nasabah mengalihkan KPR-nya ke bank lain.

PT Bank CIMB Niaga Tbk salah satu yang memandang ini menjanjikan. Oleh karena itu, perseroan juga akan fokus mengincar penyaluran KPR baru lewat skema take over.

Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia Maju.

Untuk meraih potensi pasar itu, CIMB bikin program referral club. Ini merupakan pemberian komisi kepada orang-orang yang merekomendasikan teman ataupun kenalannya yang ingin memindahkan KPRnya dari bank lain.

CIMB memberikan komisi 0,5% dari nilai plafon KPR kepada orang yang merekomendasikan tersebut.

"Ini salah satu strategi kami untuk mengejar pertumbuhan KPR. Dan penyaluran KPR kami yang masuk lewat take over ini cukup besar setiap bulannya, " kata Heintje Mogi, Kepada Bisnis Mortgage & Indirect Auto CIMB Niaga, Selasa (3/9).

Hanya saja, Hentje tidak menyebutkan total nilainya. Namun sepanjang Januari-Agustus, CIMB telah berhasil menyalurkan KPR baru sebesar Rp 6,3 triliun.

Dalam melakukan program referral club, CIMB banyak menggandeng asosiasi pemasar properti dan komunitas-komunitas yang memiliki banyak database terkait nasabah KPR.

Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melihat take over belum terlalu optimal dalam mendorong pertumbuhan KPR secara nasional lantaran hanya memindahkan portofolio antar bank saja.

"Komposisi penyaluran take over masih di bawah 10% dari total penyaluran KPR BNI," kata General Manager Product Management Division BNI Donny Bima Herjuno

Sementara itu, BNI belum melakukan identifikasi lebih jauh atas pelunasan sebelum masa kredit berakhir akibat take over ke bank lain yang dilakukan nasabahnya.