Semen Bosowa Datangkan Ahli Mesin Dari Thailand Untuk Atasi Gangguan Mesin Penangkap Debu

Binsar

Thursday, 29-08-2019 | 13:16 pm

MDN
Area Pabrik Semen Bosowa, Maros Sulsel [ist]

Maros, Inako

Polusi udara yang terjadi di sekitar area industri Semen Bosowa Maros, Sulawesi Selatan, membuat manajemen perusahaan itu pusing. Pasalnya, polusi udara tersebut terjadi lantaran mesin penangkap debu yang ada di pabrik semen itu mengalami gangguan. Selain gangguan mesin, kemarau penjang juga memperparah polusi udara di daerah itu.

Untuk mengatasi gangguan mesin tersebut, Manajemen PT Semen Bosowa Maros, harus mendatangkan Mr. Supakint Suteepichatpun, seorang ahli mesin asal Thailand.

Kedatangannya di pabrik Bosowa guna mengecek gangguan mesin penangkap debu, Electrostatic Precipitator (EP) yang beberapa hari terakhir meresahkan warga ring 1 pabrik Bosowa, yakni di Desa Baruga dan Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros.

Head Plant PT Semen Bosowa Maros, Syamsul Rijal mengatakan, gangguan di EP membuat akurasi untuk menangkap debu tidak terlalu tinggi, sehingga membuat warga ring 1 kewalahan mengatasi debu. Hal ini, menurutnya, diketahui setelah sejumlah masyarakat mengatasnamakan Forum Pemuda Baruga Salenrang Tukamasea (FP Barsatu) melayangkan aspirasi terkait pencemaran udara. 

"Ini salah satu upaya kami untuk menjawab keresahan masyarakat, dengan mendatangkan langsung ahli mesin FLS. Setelah pemeriksaan kami akan tunggu rekomendasinya, apakah ada alat yang akan diganti atau mengganti parameter mesin tersebut," jelasnya.

Menurut Rijal, debu yang dikeluhkan warga ring 1 berlangsung hingga 8 jam. Situasi ini diakui memang tidak normal. Maka dari itu ia berharap masalah tersebut segera terselesaikan. Selama dua hari hingga kemarin, pemeriksaan terus dilakukan oleh pakar mesin didampingi Electrical & Automation Div. Head Bosowa Semen, Muhammad Ilyas. 

Rijal menambahkan, selain keluhan debu yang diutarakan FP Barsatu, Bosowa juga dituntut untuk bertanggungjawab atas dampak debu. Dengan melalukan penyiraman jalan masuk pabrik. Mengenai hal tersebut, ia mengakui jika penyiraman akan dilakukan setiap hari serta akan menambah kran air bersih yang bisa dimanfaatkan warga sekitar.

“Kran air ini akan dibangun di area pabrik, tapi warga dapat mengaksesnya. Selain itu pengobatan gratis untuk warga terdampak debu juga akan digelar di Klinik Bosowa Semen. Maka warga silahkan datang berobat jika merasa kesehatannya terganggu akibat polusi dari pabrik,” ujarnya.

KOMENTAR