Semprotan Hidung Anti-COVID-19 Siap Digunakan Pada Manusia

Binsar

Friday, 20-11-2020 | 08:53 am

MDN
Sejumlah peneliti di Universitas Birmingham, Inggris dilaporkan, Kamis, telah mengembangkan semprotan hidung yang dapat memberikan perlindungan efektif terhadap virus COVID-19. [ist]

 

 

London, Inako

Sejumlah peneliti di Universitas Birmingham, Inggris dilaporkan, Kamis, telah mengembangkan semprotan hidung yang dapat memberikan perlindungan efektif terhadap virus COVID-19.

Melansir timesnownews, Jumat, sebuah tim di Institut Teknologi Perawatan Kesehatan Universitas tersebut menjelaskan bahwa penyemprotan menggunakan senyawa yang telah disetujui secara luas oleh badan pengatur di Inggris, Eropa dan AS.

Bahan tersebut sudah banyak digunakan pada alat kesehatan, obat-obatan bahkan produk makanan.

Ini berarti bahwa prosedur kompleks normal untuk membawa produk baru ke pasar sangat disederhanakan, sehingga semprotan dapat tersedia secara komersial dengan sangat cepat.

 

Sebuah studi pra-cetak (belum ditinjau sejawat) menjelaskan eksperimen kultur sel yang dirancang untuk menguji kemampuan larutan untuk menghambat infeksi.

Mereka menemukan kultur sel-virus menghambat infeksi hingga 48 jam setelah diobati dengan larutan dan ketika diencerkan berkali-kali.

Penulis utama makalah tersebut, Dr Richard Moakes, mengatakan: "Semprotan ini dibuat dari produk yang sudah tersedia yang telah digunakan dalam produk makanan dan obat-obatan dan kami sengaja memasukkan kondisi ini ke dalam proses desain kami." Artinya, dengan mitra yang tepat, kami dapat memulai produksi massal dalam beberapa minggu.

Semprotan bekerja dengan dua cara utama. Pertama, virus menangkap dan melapisi virus di dalam hidung, dari mana virus dapat dihilangkan melalui rute yang biasa - baik meniup hidung atau menelan.

Kedua, karena virus terkapsulasi dalam lapisan kental semprotan, virus tersebut dicegah diserap oleh tubuh.

Itu berarti akan mengurangi viral load dalam tubuh, tetapi juga jika partikel virus ditularkan ke orang lain melalui bersin atau batuk, orang tersebut cenderung tidak terinfeksi oleh partikel virus yang aktif.

Rekan penulis Profesor Liam Grover, mengatakan: "Meskipun hidung kita menyaring 1000 liter udara setiap hari, tidak banyak perlindungan dari infeksi, dan sebagian besar virus di udara ditularkan melalui saluran hidung. Semprotan yang telah kami rumuskan memberikan perlindungan itu tetapi juga dapat mencegah virus ditularkan dari orang ke orang.

Tim percaya semprotan itu bisa sangat berguna di area di mana kepadatan kurang dapat dihindari, seperti pesawat terbang atau ruang kelas. Penggunaan semprotan secara teratur dapat mengurangi penularan penyakit secara signifikan.

KOMENTAR