Seorang Ibu di Palembang Lapor ke Hotman Paris Anaknya Meninggal Karena Dianiaya di Pondok Pesantren Gontor

Timoteus Duang

Monday, 05-09-2022 | 14:23 pm

MDN

 

PALEMBANG, INAKORAN.COM

Sebuah peristiwa kematian yang dianggap janggal, terjadi di Pondok Pesantren Gontor Jawa Timur. Kejanggalan ini dilaporkan oleh ibu korban kepada pengacara kondang Hotman Paris dalam gelaran Hotman 911 di Palembang Sumatera Selatan Minggu (4/9/2022).

 

Dalam gelaran tersebut, Hotman Paris mendapat aduan dari seorang ibu yang bernama Soimah. Ibu Soimah mengisahkan bahwa putera sulungnya yang bernama Albar Mahdi dikabarkan meninggal di Pondok Pesantren Gontor Satu.

"Meninggalnya itu 22 Agustus kemarin, meninggal pukul 06.45 tapi kami baru dikabari pukul 10.00 WIB, awalnya mereka mau bicara sama ayahnya," ungkap Ibu Soimah sambil menangis tersedu-sedu.

Ibu Soimah dan keluarga dari awal sudah mencurigai adanya kejanggalan yang terjadi dalam peristiwa kematian Albar. Kepada Hotman, Ibu Soimah menceritakan bahwa jenazah anaknya mengeluarkan banyak darah sehingga keluarga harus dua kali mengganti kain kafan saat pemakaman.

Keluarga menduga, Albar meninggal akibat adanya kekerasan fisik. Akan tetapi, keluarga tidak membuat laporan polisi sebab ingin menjaga nama besar Pondok Pesantren Gontor.

 


Baca juga

Ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum PPP, Mardiono: Saya Akan Bekerja Keras Agar PPP Bisa Bangkit di Pemilu 2024


 

"Meninggalnya karena dianiaya, saya belum berani melapor karena urusannya kan dengan lembaga besar, jadi saya mohon bapak bantu kami."

Mendengar aduan tersebut, Hotman Paris langsung meminta Kapolda Jawa Timur untuk mengusut dugaan kekerasan fisik yang menyebabkan kematian tersebut.

"Halo Pak Kapolda Jawa Timur, di sini ada seorang ibu yang datang ke saya bertemu Hotman di Palembang, katanya anaknya meninggal di Gontor 1, diduga tindak kekerasan. Mohon Pak Kapolda menyelidiki soal meninggalnya anak Bu Soimah ini, diduga ada penganiayaan,” ujar Hotman.

Hotman menegaskan, baik dirinya maupun pihak keluarga korban tidak menuduh siapa-siapa, tapi mereka meminta dugaan tersebut harus diusut tuntas.

 

 

KOMENTAR