Serangan Israel di Lebanon menewaskan tiga orang termasuk komandan Hizbullah, kata sumber
BEIRUT, INAKORAN
Serangan Israel di Lebanon selatan pada Selasa (16 April) menewaskan tiga orang termasuk seorang komandan lapangan Hizbullah, kata sumber keamanan Lebanon, peningkatan kekerasan setelah setidaknya seminggu relatif tenang dalam lebih dari setengah tahun permusuhan.
Militer Israel mengatakan Ismail Baz, yang tewas dalam serangan terhadap sebuah mobil di dekat kota selatan Ain Ebel, adalah komandan sektor pesisir Hizbullah dan terlibat dalam perencanaan serangan roket dan rudal anti-tank terhadap Israel.
BACA: Tiongkok Bukukan Pertumbuhan 5,3% yang Melebihi Perkiraan pada Kuartal Pertama
Hizbullah mengeluarkan pernyataan berduka atas kematian Baz namun tidak menjelaskan lebih lanjut perannya dalam organisasi tersebut.
Serangan terpisah Israel terhadap dua kendaraan di dekat kota selatan Chehabiyeh menewaskan sedikitnya dua anggota Hizbullah, kata sumber keamanan dan pejabat pertahanan sipil.
Hizbullah dan Israel telah saling baku tembak bersamaan dengan perang Gaza, yang merupakan permusuhan paling serius sejak kedua negara terlibat dalam perang besar pada tahun 2006.
Pertempuran tersebut telah merenggut nyawa sedikitnya 370 warga Lebanon, termasuk lebih dari 240 pejuang Hizbullah dan 68 warga sipil, menurut laporan Reuters dan telah memicu kekhawatiran tentang potensi eskalasi lebih lanjut antara musuh-musuh regional.
Delapan belas warga Israel, termasuk tentara dan warga sipil, tewas.
Kekhawatiran tersebut meningkat setelah serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel dengan ratusan drone, rudal jelajah, dan rudal balistik yang diluncurkan pada Sabtu malam, yang mana para pejabat Israel berjanji akan menanggapinya.
Iran menyebut serangan itu sebagai pembalasan atas serangan Israel yang meratakan sebuah gedung di kompleks kedutaan besarnya di Damaskus pada 1 April dan menewaskan dua jenderalnya dan beberapa perwira lainnya.
Sumber: Reuters
KOMENTAR