Serapan Perkantoran di CBD Jakarta Pasca Pilpres Mulai Tumbuh

Sifi Masdi

Friday, 06-09-2019 | 21:16 pm

MDN
Kawasan CBD Jakarta [inakoran.com]

Jakarta, Inako

Penyerapan perkantoran di kawasan pusat bisnis Jakarta kembali mengalami peningkatan pada paruh pertama tahun ini, pasca berakhirnya kontestasi Pilpres 2019 yang berjalan cukup kondusif.  Berdasarkan laporan Savills Indonesia, meski permintaan ruang perkantoran sempat melambat pada awal kuartal pertama, namun pergerakan signifikan terlihat pada kuartal kedua.

"Serapan perkantoran grade premium Semester I-2019 mencapai 29 persen atau tumbuh bila dibandingkan akhir 2018 sebesar 22,5 persen. Di lain pihak, serapan Grade A tumbuh tipis dari 32,5 persen pada akhir tahun lalu menjadi sekitar 33 persen pada semester pertama ini," kata Head of Research and Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus dalam laporan tertulisnya, Jumat (6/9/2019).

Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia Maju.

 

Saat ini pasokan perkantoran di Jakarta mencapai 6,6 juta meter persegi, seiring rampungnya tiga gedung perkantoran baru yang menyumbang tambahan sekitar 230.000 meter persegi. Ketiganya yaitu Sequis Tower, The Millennium Centennial, dan Sudirman 7.8 di kawasan Sudirman. Dua gedung perkantoran pertama merupakan bangunan kelas premium, sedangkan yang terakhir merupakan grade A. 

Dilihat dari jumlah pasokan, kontribusi terbesar berasal dari perkantoran grade A yakni sekitar 2,54 juta meter persegi (39 persen) dan grade premium sekitar 1,53 juta meter persegi (23 persen). Sementara perkantoran grade B sebanyak 1,8 juta meter persegi (28 persen) dan grade C 640 ribu meter persegi (10 persen).

"Namun, dengan jumlah pasokan baru masih melebihi permintaan, tingkat kekosongan meningkat menjadi 25,5 persen pada semester pertama 2019 dari 24 persen pada akhir 2018," kata Anton.

Co-working space

Tingginya kekosongan ini juga berdampak pada harga sewa penawaran yang diberikan kepada konsumen yang relatif mengalami kenaikan tipis. Bahkan, untuk perkantoran premium, harga sewa yang ditawarkan cenderung turun. Bila pada akhir 2018 harga sewa rata-rata per meter persegi mencapai Rp 340.317 per bulan, untuk semester pertama tahun ini turun 1,9 persen menjadi Rp 333.797 per meter persegi per bulan.

Selanjutnya Anton menambahkan, salah satu penyewa ruang perkantoran yang cukup agresif adalah operator ruang kerja bersama atau co-working space.

Belum lama ini, operator asal Singapura, JustCo baru saja membuka co-working space ketiga mereka di Sequis Tower seluas 2.200 meter persegi. Sebelumnya pada Desember 2018, JustCo telah membuka co-working space di AIA Central seluas 1.600 meter persegi dan The Plaza Office Tower seluas 1.950 meter persegi.

 "Kemitraan strategis yang dibangun JustCo mampu membuat operator co-working space ini mendapatkan tempat-tempat strategis. Saat ini, mereka telah mengoperasikan 30 co-working space yang tersebar di tujuh negara yakni Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Indonesia, China dan Australia," ungkapnya. 

KOMENTAR