Siapa Aktor Intelektual di Balik Aksi Pembubaran Paksa Diskusi FTA di Kemang?

Timoteus Duang

Tuesday, 01-10-2024 | 10:10 am

MDN
Salah satu pelaku pembubaran paksa saat ditangkap Polda Metro Jaya

JAKARTA, INAKORAN.com – Pembubaran paksa diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Kemang Jakarta Selatan oleh sejumlah preman akhir pekan kemarin merupakan ancaman nyata bagi kebebasan berpendapat.

Aktor intelektual yang beroperasi di balik aksi premanisme itu harus dimintai pertanggungjawaban secara hukum. Aparat kepolisian diharapkan tidak hanya menangkap dan menahan eksekutor di lapangan.

 

“Jangan hanya panggung depannya, tapi juga panggung belakangnya. Siapa master mind-nya?” ungkap pakar hukum tata negara Refly Harun dalam sebuah program TV, Minggu (29/9/2024). Refly adalah salah satu tokoh yang hadir dalam diskusi tersebut.

Menurut Refly, para preman yang membubarkan diskusi tersebut tidak mungkin beraksi tanpa disuruh oleh pihak-pihak tertentu. Mereka tidak punya kepentingan dengan diskusi itu.

“Enggak mungkin mereka melakukan tindakan di lapangan hanya karena enggak suka si A, si B, si C. Kan kita tahu, ini kan kelompok-kelompok, yang maaf kata, bisa digunakan oleh siapa saja untuk apa saja. Dan forum itu kan tidak ada kaitannya dengan hajat hidup mereka.”

Adapun Polda Metro Jaya sudah menangkap lima pelaku. Dua di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Tiga orang lainnya masih diselidiki.

Kendati pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, pertanyaan mengenai siapa aktor intelektual di balik aksi premanisme ini masih harus dijawab pihak kepolisian.

 

KOMENTAR