Stadion GBK Sejajar Dengan Stadion Terbaik Eropa

Inakoran

Monday, 15-01-2018 | 23:40 pm

Tampilan Baru Stadion GBK Pasca Renovasi [ist]

ong>Jakarta, Inako –

Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) kini sejajar dengan stadion terbaik Eropa. Hal itu tercapai setelah pemerintah memutuskan merenovasi stadion kebanggaan Bangsa Indonesia itu dua tahun lalu.

Kemegahah itu ditunjukkan oleh tampilan kursi penonton, rumput stadion, ruang ganti pemain dan lampu penerangan stadion. Semua unsur itu memperlihatkan kepada pengunjung, kalau uang Rp 800 miliar yang dipakai untuk renovasi itu memang sangat sepadan dengan hasil yang dicapai.

Kemarin, stadion berkapasitas 80.000 penonton itu, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sebelum dilangsungkannya pertandingan antara Timnas Indonesia dengan Timnas Islandia.

"Pada sore ini renovasi besar Gelora Bung Karno saya nyatakan diresmikan dan dimulai penggunaannya," ujar Jokowi saat mengumumkan peresmian di dalam stadion, Minggu (14/1/2018).

Kegiatan peresmian stadion GBK hasil renovasi itu ditandai dengan penandatanganan batu peresmian oleh Jokowi. Setelah itu, Jokowi menyaksikan langsung pertandingan persahabatan antara Indonesia lawan Islandia.

Jenis kursinya meliputi single seat atau satu kursi dan dapat dilipat atau flip up yang telah memenuhi standar aksesibilitas evakuasi. Setiap kursi mampu menahan beban hingga 250 kilogram dan tidak mudah ditarik sehingga menahan aksi vandalisme.

Presiden menambahkan, stadion tersebut juga sudah mengikuti standar FIFA dalam aspek keamanan. Saat kondisi darurat, dalam waktu 15 menit, stadion sudah harus kosong.

"Stadion ini akan diterangi lampu berkekuatan 3.500 lux. Ini tiga kali lebih terang dari sebelumnya, tapi 50 persen lebih hemat karena menggunakan LED, bukan lagi lampu konvensional," sebut Presiden.

Dari segi pencahayaan, lanjut dia, ini salah satu yang terbaik di dunia. Sistem pencahayaan GBK terintegrasi dengan sistem tata suara yang berkekuatan hingga 80.000 watt PMPO. Presiden meyakini, dengan tata suara seperti itu, lagu kebangsaan "Indonesia Raya" yang dinyanyikan pada upacara pembukaan akan terdengar lebih dramatis.