Stunting Nasional 27% BKKBN Pastikan Bidan, PKK dan penyuluh KB ada di desa

Hila Bame

Thursday, 04-02-2021 | 14:56 pm

MDN
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo

 

Kemendesa PDTT dan BKKBN Bersinergi Turunkan Stunting

 

Jakarta, INAKORAN 

 

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamen Kemendesa PDTT) Budi Arie Setiadi dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, membahas percepatan penanganan stunting di Kantor Kemendes PDTT pada Senin (01/02). Secara nasional angka stunting mencapai 27%.


 
"Kita menargetkan pada 2024 angka stunting secara nasional menjadi 14%, dalam waktu 3,5 tahun ini kami menargetkan pertahun angka stunting bisa turun 2,7 persen," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.


BACA:  

WTO: Pentingnya Kepastian Akses yang adil dan Terjangkau untuk barang-barang Medis


 
Tidak dipungkiri, bahwa besarnya angka stunting masih didominasi oleh desa-desa. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergitas dengan Kemendes PDTT dan sejumlah stakeholder lainnya yang memiliki program di desa.
 
"Karena banyaknya stunting di desa, tentu saja sinergitas dan kolaborasi dengan Kemendes PDTT itu sangat penting," katanya.
 
BKKBN sendiri, lanjut Hasto akan memprioritaskan penurunan angka stunting hingga mencapai target 14% di tahun 2024. Oleh karena itu, untuk desa yang memiliki angka stunting tertinggi dari pada kota, diperlukan adanya Bidan, PKK dan penyuluh KB.
 
"Untuk masalah stunting ini, salah satu sumber terjadinya stunting adalah karena jarak kelahiran dengan kehamilan berikutnya berdekatan dan kelahiran bayi yang belum waktunya atau prematur. Oleh karena itu, kami akan melakukan pengawalan terhadap ibu hamil atau yang akan melahirkan agar mendapatkan asupan gizi yang baik karena kami berharap kehamilan itu dalam kondisi bagus," katanya.
 
Sementara itu, Wamen Budi Arie mengatakan bahwa Kemendes PDTT telah turut memprioritaskan percepatan penanganan stunting dengan mengarahkan kebijakan penggunaan dana desa untuk pencegahan stunting.
 
"Saya optimis, dengan sinergitas dan kolaborasi antar kementerian dan lembaga dengan turut melibatkan pemerintah daerah dapat mengatasi permasalahan stunting di Indonesia utamanya di desa, sehingga target 14 persen angka stunting secara nasional bisa tercapai di tahun 2024," katanya seperti dikutip dari situs Kemendesa PDTT.

KOMENTAR