WTO: Pentingnya Kepastian Akses yang adil dan Terjangkau untuk barang-barang Medis

Hila Bame

Thursday, 04-02-2021 | 14:40 pm

MDN

 

Jakarta, INAKORAN

 

Pertemuan perwakilan pemerintah dari berbagai negara dari organisasi WTO menekankan pentingnya kepastian akses yang adil dan terjangkau untuk barang-barang medis, termasuk vaksin, serta langkah-langkah untuk memfasilitasi perdagangan, kekayaan intelektual, dan transparansi.

 

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan, reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan global. Salah satunya, krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Mendag saat Informal WTO Ministerial Gathering (Pertemuan Informal Tingkat Menteri WTO) secara virtual pada Jumat (29/01/2021).


BACA:  

Pemerintah Naikan program Kartu Prakerja menjadi Rp20 Triliun dari Rp10 Triliun di Tahun 2021

 


Pertemuan yang diikuti 29 negara anggota ini membahas peran WTO menghadapi tantangan global di tengah pandemi dalam pemulihan ekonomi dan prioritas persiapan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-12.

 

“Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi stabilitas ekonomi global dan menjadi perhatian seluruh anggota WTO. Untuk itu, reformasi WTO diperlukan untuk mendukung peran strategis WTO dalam menghadapi tantangan global, khususnya krisis yang disebabkan pandemi,” kata Mendag seperti dikutip dari situs Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Dalam pertemuan ini, mayoritas perwakilan pemerintah negara menyampaikan komitmen dalam menjaga kredibilitas sistem perdagangan multilateral dan juga menyelesaikan beberapa hal mendesak saat ini. Di antaranya, penunjukan Direktur Jenderal WTO yang baru dan anggota Badan Tingkat Banding guna memulihkan kembali fungsi sistem penyelesaian sengketa di WTO.

 

“Dalam mengembalikan kepemimpinan di WTO, sangatlah penting untuk menyelesaikan penunjukan Dirjen WTO yang baru, serta mengembalikan kepercayaan global pada sistem perdagangan multilateral melalui penunjukan anggota pada Badan Tingkat Banding WTO,” jelas Mendag.

 

Pertemuan kali ini juga membahas kemungkinan rencana pelaksanaan KTM WTO ke-12 yang akan dilaksanakan pada akhir 2021. Adapun isu prioritas lain untuk dibahas secara serius pada KTM WTO ke-12, yaitu isu kebijakan perdagangan pertanian dan isu-isu baru, seperti peraturan jasa domestik, niaga elektronik, fasilitasi investasi, lingkungan yang berkelanjutan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta pemberdayaan ekonomi wanita

KOMENTAR