Suka Mengeritik Orang? Ini Cara Menyampaikan Kritik Yang Benar

Binsar

Saturday, 22-02-2020 | 09:32 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Inakoran.com

Kritik dan pujian merupakan dua hal yang biasa terjadi dalam hidup manusia. Ada waktunya untuk disanjung dan di waktu lain Anda siap menerima kritikan. Itulah dinamika hidup manusia.

Jadi, hidup itu tidak saja dibangun hanya dengan serangkaian sanjungan atau pujian, tetapi juga kritikan, baik halus, tajam dan bahkan sangat kasar. Konon katanya, kritikan bisa membantu kita untuk menjadi peribadi yang lebih baik dari waktu sebelumnya.

Tentu kebenaran dari klaim itu akan diuji oleh waktu dan pengalaman masing-masing orang.

Namun, terlepas dari seberapa penting dan bergunanya kritik bagi perkembangan seseorang, saat menyampaikan kritikan, kita juga diingatkan untuk mengetahui cara-cara terbaik dalam menyampaikan hal itu.

Simak Video Inakoran.com dan jangan lupa klik subscribe and like

 

Mengapa? Karena terkadang, kritikan yang baik menjadi tidak berguna karena disampaikan dengan cara yang sarkastik atau menyakitkan orang.

Nah, terkait cara menyampaikan kritikan, berikut ini beberapa tips yang mungkin berguna bagi Anda, khususnya jika dalam keseharian Anda suka mengeritk orang.

Dikutip dari buku Emotional Intelligence, Harry Lavinson, seorang psikoanalis yang menjadi konsultan perusahaan punya arahan yang baik dalam menyampaikan kritik. Selengkapnya, langsung simak di sini, ya.

Lakukan Secara Tatap Muka

Sama halnya dengan pujian, kritik akan sangat efektif bila dilakukan secara tatap muka dan dalam suasana pribadi. Sebaiknya kritikan disampaikan dengan bertemu langsung, tidak hanya sekadar menggunakan memo atau via pesan teks. Dengan pertemuan langsung tatap muka, kita bisa memberi peluang orang yang menerimanya untuk menyampaikan respons dan penjelasan.

Harus Peka

Para manajer yang memiliki kepekaan dan empati yang rendah, kata Levinson sering kali menyampaikan umpan balik dengan cara menyakitkan hati. Jangan sampai efek kritik malah bersifat destruktif. Kritik sejatinya untuk membuka jalan menuju perbaikan. Bukan menciptakan reaksi keliru seperti rasa benci, sakit hati, sikap defensif, dan menjauh.

Menyampaikan kritik juga perlu dilakukan dengan empati. Apakah mudah? Bagi sebagian orang mungkin akan terasa sangat sulit. Tapi demi kebaikan bersama dan kemajuan perusahaan, kritik yang membangun diperlukan untuk membuat perubahan yang lebih baik.

Langsung pada Sasaran

"Kejelasan," kata Lavinson, "penting bagi pujian sebagaimana halnya penting bagi kritik. Saya tidak akan mengatakan bahwa pujian yang setengah-setengah tidak berpengaruh sama sekali, melainkan dampaknya hanya sedikit, dan Anda tidak belajar apa-apa darinya." dalam menyampaikan kritik, kita perlu langsung pada sasaran. Kita perlu segera menyodorkan insiden yang nyata, sutau kejadian yang menggambarkan masalah utama yang membutuhkan perubahan untuk suatu kekurangan.

Seringkali orang yang tahu dirinya dikritik akan langsung patah semangat atau bersedih. Tapi dengan memaparkan apa yang sudah dilakukan dengan baik, apa saja yang masih kurang, dan cara memperbaikinya, maka kritik akan diterima dengan lebih terbuka. Tak perlu berbelit-belit tapi juga perlu penjelasan yang tegas mengenai masalah apa yang perlu diperbaiki.

Tawarkan Suatu Solusi

Mengkritik tidaklah sama dengan menyalahkan. Kritik yang baik perlu disampaikan dengan menawarkan suatu solusi. Kritik perlu dipahami sebagai umpan balik yang bermanfaat. Kritik dapat membukakan pintu ke arah alternatif lainnya yang tidak disadari oleh rekan kerja kita. Ada kekurangan yang perlu diperbaiki dan solusinya bisa ditemukan bersama.

KOMENTAR