Tanggapi Aksi 411 dan Rencana Reuni 212, PBNU Serukan Setop Politik Identitas

Aril Suhardi

Saturday, 05-11-2022 | 14:14 pm

MDN
Wasekjen PBNU Rahmat Hidayat [Foto: Ist]

 

 

Jakarta, Inakoran.com

Aksi 411 yang dilakukan kemarin dan rencana Reuni 212 mendapat tanggapan dari banyak pihak, termasuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Wasekjen PBNU Rahmat Hidayat pada Sabtu (5/11/2022) mengatakan bahwa upaya memperalat agama demi kepentingan politik sesaat tidak ada manfaatnya dan karena itu harus dihentikan.


Baca juga: Unjuk Rasa 411, Massa Singgung Harga BBM hingga Ijazah Jokowi


 

Menurutnya, politik identitas justru merugikan Indonesia sebagai bangsa dan negara karena berpotensi memecah belah masyarakat.

Rahmat juga menilai politik identitas sebagai aksi pembodohan masyarakat. Masyarakat digiring untuk merawat dendam, padahal hal itu membuat bangsa ini kehilangan energi positifnya.

Bangsa yang besar, lanjut Rahmat, mewarisi nilai-nilai yang baik dan positif kepada generasi muda, dan bukan malah menanamkan energi negatif.

Politik identitas adalah kejahatan politik yang pada akhirnya menjadi kejahatan kemanusiaan.

Dalam sejarahnya, jelas Rahmat, politik identitas memecah belah bangsa, maka mencegahnya adalah keharusan bagi semua orang.

Oleh karena itu, Rahmat meminta seluruh pihak untuk mengedepankan politik gagasan. Selain itu, dia juga menilai, sebuah bangsa akan semakin kuat jika persatuan dan kebersamaan dirawat.

KOMENTAR